Find Us On Social Media :

Awalnya Tunjukkan Kegarangan sampai Susun Rencana Luluh Lantakan Seluruh Pangkalan MIliter TNI, Begini Akhirnya saat Inggris Lewati Selat Sunda Tanpa Izin dan Membuat Menlu RI Naik Pitam

By Khaerunisa, Sabtu, 27 Juni 2020 | 09:57 WIB

Kapal perang Inggris HMS Victorious.

Parlemen Inggris juga berpendapat sama, bahwa dengan lewatnya HMS Victorious di selat sunda bisa membawa Inggris ke peperangan yang tak perlu terjadi.

Kekahawatiran ini dinilai wajar karena angkatan perang Indonesia punya segudang alat utama sistem senjata (alutsista) seperti pembom Tupolev Tu-16 dan kapal cepat rudal Komar Class yang punya senjata khusus untuk membabat kapal induk.

Baca Juga: Bagai Memancing di Air Keruh, Foto Satelit ini Tunjukkan China Membangun Konstruksi Peralatan Militer Dekat Lokasi Bentrok Dengan India

Karena keinginan Louis Mounbatten yang tak bisa dibendung, mau tak mau menhan Inggris saat itu, Peter Thorneycroft, kepala staf Royal Navy David Luce dan perwira tinggi Royal Navy, Varyl Begg membuat rencana operasi pengamanan lewatnya HMS Victorious di selat sunda.

Operasi pengamanan tersebut dinamai Althorpe dan Shalstone.

Untuk operasi Althorpe, Varyl Begg mendatangkan satu skuadron pembom ringan Canberra, satu skuadron pesawat jet Gloster Javeli, beberapa pembom berat V-Bomber RAF, pesawat intai maritim, serta kapal induk HMS Centaur yang membawa jet tempur Sea Vixen dan Bucaneer.

Operasi Althorpe dilaksanakan untuk berjaga-jaga apabila angkatan perang Indonesia menyerbu HMS Victorious, pihak Inggris bisa langsung melakukan balasan dengan melumpuhkan semua pangkalan AURI (TNI AU) dan ALRI (TNI AL) di Indonesia.