Advertorial
Intisari-Online.com - Salah satu kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris senilai 1 miliar poundsterling atau setara Rp 17,5 triliun mangkrak di pelabuhan.
Tak tanggung-tanggung, kapal itu terjebak sudah 4 tahun.
Hal itu dikarenakan masalah mesin dan kekurangan armada.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu (21/6/2020), HMS Dauntless, kapal perang Tipe 45, telah terikat di tambatannya sejak 2016.
Kapal seberat 8.000 ton yang dulunya digunakan untuk latihan itu, sekarang sedang diperbaiki.
Khususnya bagian mesin utamanya dan tidak akan digunakan dulu kurang lebih selama satu tahun lagi.
Dauntless adalah salah satu dari enam kapal perang Inggris Tipe 45, yang juga dikenal sebagai kapal penghancur "kelas D", yang dimaksudkan menjadi ujung tombak AL Inggris di era modern.
Lord West, seorang mantan kepala Angkatan Laut, mengatakan:
"Kita seharusnya segera membetulkan begitu tahu ada masalah, ini mengerikan dan butuh waktu begitu lama."
“Kita harus memperbaikinya dan beroperasi di sana. Padahal kami membutuhkan kapal kalau-kalau perang terjadi."
Kementerian Pertahanan juga mengungkap fakta bahwa armada-armadanya malah menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk di pelabuhan alih-alih terlibat dalam operasi.
Kapal perang dengan sistem pertahanan udara canggihnya ini dapat melacak hingga 1.000 target secara bersamaan.
Ia diharapkan sudah akan dapat beroperasi lagi pada 2021 nanti.
Sementara itu, saudaranya, HMS Daring, juga telah menghabiskan dua tahun terakhir diikat di dermaga dan HMS Diamond berlayar hanya 15 hari di laut pada 2019.
HMS Defender menghabiskan waktunya pada 2017 di pelabuhan tetapi sejak itu sudah tidak beroperasi, seperti HMS Dragon dan HMS Duncan.
Para ahli juga mengatakan, kendala lain di kapal-kapal itu adalah kurangnya pelaut. Itu sebabnya terkadang kapal-kapal tersebut dipakai sebagai kapal latihan.
Panglima Angkatan Laut tahu pada 2016 bahwa ada masalah dengan keenam kapal perang Tipe 45 tetapi butuh bertahun-tahun untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kapal-kapal mogok di Teluk Persia karena mereka tidak dirancang untuk tahan panas.
Kontraktor pada saat itu menyatakan bahwa Departemen Perindustrian tidak memberi tahu mereka bahwa kapal perusak Tipe 45 akan menghabiskan waktu lama beroperasi di perairan hangat.
Seorang juru bicara Angkatan Laut mengatakan:
"Kapal perusak tipe 45 ditahan di berbagai tingkat kesiapan sesuai dengan persyaratan pertahanan."
"Mereka berputar melalui siklus operasi yang direncanakan yang melibatkan pemeliharaan, pelatihan, penempatan, cuti, dan peningkatan termasuk Proyek Peningkatan Daya (untuk memperbaiki mesin), yang sekarang sedang berlangsung."
Komandan Will Paston, dari HMS Westminster yang berbasis di Portsmouth, mengatakan kapal Rusia 'diurus sendiri dengan cara yang aman dan profesional'. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari