Find Us On Social Media :

Bikin China Tak Bisa Tidur Nyenyak Meski Sudah Damai, Inilah Bangunan Milik India di Lembah Galwan yang Bisa dengan Mudah Luluh Lantakkan Pertahanan Negeri Panda

By Ade S, Kamis, 25 Juni 2020 | 10:56 WIB

Bikin China Jilat Ludah Sendiri, Inilah Bangunan Milik India yang Bikin Negeri Panda Tak Bisa Tidur Nyenyak Jika Mengingat Lembah Galwan

Intisari-Online.com - China dikabarkan tetap bersikap keras terkait Lembah Galwan meski sudah melakukan kesepakatan damai dengan India.

Ya, kala para diplomat India dan China sudah bertemu dan akhirnya sepata untuk meredakan ketegangan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh, hal berbeda ditunjukkan oleh pihak militer.

Melalui, Kementerian Pertahanan, China lagi-lagi ngotot mengklaim dirinyalah yang paling berhak atas Lembah Galwan.

Mengapa demikian?

Baca Juga: Baru Saja Sepakat untuk Damai, China Malah Klaim Lembah Galwan Sebagai Kedaulatan Sah Mereka, India: 'Sangat Tidak Mendasar'

Ternyata ada satu bangunan milik India di Lembah Galwan yang kini membuat China tak bisa tidur nyenyak.

Mereka benar-benar menaruh curiga pada bangunan tersebut, bahkan sudah berada pada tahap merasa sangat terancam.

Ancaman akan bayang-bayang kekalahan telak jika sampai India tiba-tiba menyerang mereka melalui bangunan tersebut.

Bangunan apakah yang sebenarnya dimaksud? 

Baca Juga: Keluarganya Nekat Matikan Ventilator Demi Nyalakan Pendingin Udara Karena Kepanasan, Pasien ini Berakhir Tewas Gara-gara Kecerobohan Keluarganya Sendiri

Klaim tak kunjung henti

"China memiliki kedaulatan atas wilayah Lembah Galwan dan pasukan perbatasan China telah berpatroli dan bertugas di wilayah ini selama bertahun-tahun," Kementerian Pertahanan Tiongkok seperti yang dikutip The Indian Express.

Ini adalah pertama kalinya angkatan bersenjata Tiongkok mempertaruhkan klaim atas wilayah yang menurut India berada dalam wilayahnya.

India telah menyebut klaim China sebagai "tidak berdasar" dan mengatakan hal itu tidak sesuai dengan posisi Beijing sendiri di masa lalu.

Melansir The Indian Express, Beijing tidak pernah mengklaim lembah itu sejak 1962.

Setelah pertemuan Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi (WMCC), Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa India dan China harus dengan tegas menghormati dan mengamati LAC dengan ketat.

Baca Juga: Di Perbatasan Bentrok dengan India, di Laut Bentrok dengan AS, China Masih Berencana Melakukan Serangan Besar-Besaran Ke Jepang, Mengapa?

Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi di tingkat diplomatik dan militer untuk menyelesaikan situasi yang ada secara damai.

Pertemuan WMCC di latar belakangi oleh insiden pertempuran keras antara pasukan India dan pasukan China di Lembah Galwan, yang menewaskan 20 tentara India.

China, menurut Angkatan Darat India, juga menderita korban fatal.

Delegasi untuk pertemuan ini, yang diadakan dua hari setelah Komandan Korps kedua pihak mencapai konsensus bersama untuk meredakan ketegangan, dipimpin oleh para diplomat dari kementerian luar negeri kedua negara untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan.

Tempat pendaratan tertinggi di dunia

"Wilayah Galwan sekarang telah menjadi titik panas karena di situlah LAC paling dekat dengan jalan baru yang dibangun India di sepanjang daerah paling terpencil dan rentan di sepanjang LAC di Ladakh," kata Ajai Shukla, seorang pengamat militer India yang merupakan mantan kolonel di tentara, kepada BBC pada bulan Mei.

Baca Juga: Akan Bertemu China untuk Pertama Kalinya Pasca Bentrokan, India Malah Beli Puluhan Jet Tempur dan Senjata dari Rusia, Siap Perang?

Jalan sepanjang beberapa ratus kilometer itu dibangun pada tahun 2019 dan terhubung dengan pangkalan udara yang telah diaktifkan kembali oleh India di Daulat Beg Oldi, dikenal sebagai tempat pendaratan tertinggi di dunia.

China curiga pada pembangunan India di daerah itu.

Jalan itu bisa meningkatkan kemampuan Delhi untuk menggerakkan tentara dan alat-alat dengan cepat jika terjadi konflik.

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Sudah damai, China klaim lagi kedaulatan sah Lembah Galwan, bagaimana respon India?".