Advertorial

Baru Saja Sepakat untuk Damai, China Malah Klaim Lembah Galwan Sebagai Kedaulatan Sah Mereka, India: 'Sangat Tidak Mendasar'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Pasca bentrokan yang mengakibatkan 20 tentara India tewas terbunuh di Lembah Galwan, hubungan India dan China memanas.

Kedua negara bertetangga itu pun melontarkan pernyataan keras akibat bentrokan tersebut.

Lalu seminggu pasca bentrokan, kedua negara sepakat untukmenyelesaikan perselisihan perbatasan antara kedua negara di wilayah Himalaya secara damai.

Disebutkan bahwadiplomatkedua negara telah bertemu untuk meredam ketegangan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh.

Baca Juga: Bunuh Suami dan Anak Tirinya, Aulia Kesuma dan Putranya Dihukum Mati: Begini Urutan Hukuman Eksekusi Mati di Indonesia, Narapidana Harus Mati Dalam 1 Menit

Namun tak lama setelah sepakat untuk damai,Kementerian PertahananChina menggemakan klaim Beijing atas Lembah Galwan.

"China memiliki kedaulatan atas wilayah Lembah Galwan dan pasukan perbatasan China telah berpatroli dan bertugas di wilayah ini selama bertahun-tahun," katanya seperti yang dikutipThe Indian Express.

Baca Juga: Akan Bertemu China untuk Pertama Kalinya Pasca Bentrokan, India Malah Beli Puluhan Jet Tempur dan Senjata dari Rusia, Siap Perang?

Ini adalah pertama kalinya angkatan bersenjata China mempertaruhkan klaim atas wilayah yang menurut India berada dalam wilayahnya.

India telah menyebut klaim China sebagai "tidak berdasar" dan mengatakan hal itu tidak sesuai dengan posisi Beijing sendiri di masa lalu.

MelansirThe Indian Express, Beijing tidak pernah mengklaim lembah itu sejak 1962.

Setelah pertemuan Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi (WMCC), Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa India dan China harus dengan tegas menghormati dan mengamati LAC dengan ketat.

Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi di tingkat diplomatik dan militer untuk menyelesaikan situasi yang ada secara damai.

Pertemuan WMCC di latar belakangi oleh insiden pertempuran keras antara pasukan India dan pasukan China di Lembah Galwan, yang menewaskan 20 tentara India.

China, menurut Angkatan Darat India, juga menderita korban fatal.

Delegasi untuk pertemuan ini, yang diadakan dua hari setelah Komandan Korps kedua pihak mencapai konsensus bersama untuk meredakan ketegangan, dipimpin oleh para diplomat dari kementerian luar negeri kedua negara untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan.

Baca Juga: Di Barat Bentrok dengan India, di Selatan Berselisih dengan AS dan Taiwan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dengan Musuh-musuhnya

Sementara itu, Panglima Angkatan Darat MM Naravane, pada hari sebelumnya, mengunjungi daerah-daerah maju di Ladakh, sehari setelah dia bertemu dengan para prajurit, yang terluka dalam bentrokan Lembah Galwan.

Di Moskow, pasukan India dan China, bersama dengan kontingen dari negara lain, berpartisipasi dalam parade militer Hari Kemenangan di ibukota Rusia Moskow, pada Rabu.

Menteri Pertahanan Rajnath Singh menghadiri acara peringatan 75 tahun Hari Kemenangan untuk menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua, bersama dengan rekannya dari China Jenderal Wei Fenghe.

Para pejabat mengatakan kepada The Indian Express bahwa keduanya tidak akan mengadakan pertemuan khusus.

Rusia juga mengesampingkan mediasi antara kedua negara, dengan mengatakan India dan China tidak membutuhkan bantuan apa pun untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

(Barratut Taqiyyah Rafie)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Sudah damai, China klaim lagi kedaulatan sah Lembah Galwan, bagaimana respon India?")

Baca Juga: Pasca Bentrokan yang Tewaskan 20 Tentara India, China Malah Tuduh Indialah yang Sengaja Memprovokasi Mereka, 'Kami Berniat Negosiasi'

Artikel Terkait