Advertorial
Intisari-Online.com - Di tengah hubungan yang kian memburuk dengan China, India dilaporkan melakukan pergerakkan.
Di mana dilansir dari kontan.co.id yang mengutipBloomberg pada Rabu (24/6/2020), India meminta Rusiauntuk mempercepat penjualan sistem pertahanan rudal dan jet tempur.
Permintaan itu datang ketika para menteri luar negeri China dan India akan bertemu pada hari Selasa (23/6/2020), dalam interaksi tatap muka pertama mereka sejak bentrokan mematikan pekan lalu di sepanjang perbatasan Himalaya.
Dalam insiden tersebut, sebanyak 20 tentara India tewas.
Baca Juga: Hati-hati, Jangan Pernah Mencuci Telur Sebelum Dimasak, Bahayanya Tidak Main-main!
Sementara jumlah korban dari pihak China masih dirahasiakan.
Bentrokan sendiri terjadi di tengah hiruk-pikuk nasionalisme yang dipicu oleh kedua pemerintah yang berebut pengaruh regional.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral virtual dengan pejabat dari China dan India setelah Moskow muncul sebagai pemain kunci dalam mencairkan hubungan antara kedua tetangga ini.
Baca Juga: Bisa Fatal Akibatnya, Jangan Lagi Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Dimasak, Ini Penjelasannya
Perdana Menteri India Narendra Modi ingin resolusi awal sengketa perbatasan.
Karena ia mengambil risiko penurunan popularitas jika tentaranya menderita lebih banyak korban jika ada bentrokan lebih lanjut di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh akan bertemu dengan timpalannya dari Rusia di Moskow, di mana mereka diperkirakan akan membahas ketegangan perbatasan India-China dan keinginan New Delhi untuk memastikan pasokan suku cadang militer yang tanpa hambatan dan awal.
Sejumlah sumber menyebut mempercepat pengiriman sistem pertahanan rudal anti-pesawat S-400 dan pembelian jet tempur buatan Rusia yakni Su-30Mki dan MiG-29 berada di urutan teratas dalam daftar belanja Singh.
Sistem rudal S-400 akan memberikan bobot bagi pertahanan udara India yang sudah kuno.
Sedangkan pesawat tempur tambahan akan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara India.
Dibutuhkan 42 skuadron pesawat tempur tetapi kini mereka hanya memiliki sekitar 32 skuadron.
Di sisi lain AS telah memperingatkan India agar tidak membeli sistem S-400 dengan mengatakan pembelian itu akan berdampak serius pada hubungan pertahanan Washington-New Delhi.
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Konflik dengan China kian tajam, India beli pesawat tempur dan senjata dari Rusia")