Find Us On Social Media :

Kasus Virus Corona di AS Tembus 2 Juta, Trump Tetap Kampanye dengan Ribuan Massa, Tapi Tak Mau Dituntut Jika Pendukungnya Tertular Covid-19

By Mentari DP, Jumat, 12 Juni 2020 | 13:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

 

Kampanye di Tulsa sendiri bisa menjadi salah satu kampanye Trump yang akan ramai.

Sebab, Kampanye di Tulsa memantik kontroversi lantaran AS sedang berkutat dengan demonstrasi dan kerusuhan yang mengangkat isu rasialisme.

Ini akibat kematian pria keturunan Afrika-Amerika bernama George Floyd.

Tulsa sendiri adalah lokasi pembantaian pada 1921.

Saat itu, sekumpulan orang kulit putih membunuh ratusan orang Afrika-Amerika di permukiman orang kulit hitam.

Kemudian 19 Juni di sana juga dikenal sebagai "Juneteenth", yang menandai "Hari Kebebasan" untuk merayakan penghapusan perbudakan di Texas pada 19 Juni 1865.

Gedung Putih lalu menanggapinya pada Kamis (11/6/2020), dengan mengatakan Juneteenth adalah "hari penuh makna" bagi Trump dan ia ingin menggunakan kesempatannya berbagi perkembangan terkini untuk warga Afrika-Amerika.

Sementara itu Joe Biden belum mengabarkan kapan akan memulai kembali kampanyenya.

(Aditya Jaya Iswara)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadiri Kampanye Trump, Massa Dilarang Menuntut jika Tertular Covid-19")

Baca Juga: Dicari Selama 2,5 Tahun, 2 Terdakwa Penyiram Air Keras Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Memalukan, Ini Sandiwara!'