Find Us On Social Media :

Jadi Pilar Utama Penjaga Kawasan Laut China Selatan, Angkatan Laut Indonesia dan Malaysia Harus Hadapi Bombardir Keserakahan China yang Buru Kapal-kapal Indonesia

By Maymunah Nasution, Senin, 8 Juni 2020 | 12:49 WIB

Kapal asing China masuk wilayah Natuna, TNI siaga tempur di Natuna.

Laut China Selatan adalah daerah yang paling diperebutkan di dunia, dengan tumpang tindih klaim dari China, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan dan Indonesia.

Klaim teritorial Beijing, yang dikenal dengan sembilan garis putus-putus, karena tanda yang tercetak pada peta China di wilayah tersebut, sejauh ini merupakan yang terbesar dan mencakup hampir keseluruhan Laut China Selatan, dari Pulau Hainan hingga ke puncaknya di Indonesia.

Kendati klaim China tidak memiliki dasar di bawah hukum internasional dan dinyatakan tidak sah dalam putusan pengadilan internasional 2016.

Baca Juga: Baru Dua Malam Menikah dan Belum Sempat Lakukan Hubungan Suami-Istri, 'Sang Istri' Minta Cerai dan Kabur dari Rumah Suaminya, Fakta Sebenarnya Terungkap

Meski demikian, sejak 2015, China mulai meningkatkan ambisi teritorialnya dengan membangun pulau-pulau buatan di atas terumbu dan beting di Laut China Selatan dan kemudian memiliterisasi daerah itu dengan fasilitas pelabuhan, dan landasan pesawat tempur.

"Pulau-pulau ini penuh dengan radar dan kemampuan pengawasan, mereka melihat semua yang terjadi di Laut China Selatan," kata Polling. "Di masa lalu, China tidak tahu di mana kamu mengebor. Sekarang mereka pasti tahu," imbuhnya.

Para ahli mengatakan Beijing telah menciptakan armada penjaga pantai dan kapal penangkap ikan Tiongkok yang dapat dikerahkan di Laut China.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Tekanan terhadap Indonesia dan Malaysia meningkat di Laut China Selatan"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini