Find Us On Social Media :

Dikhawatirkan Populasinya Bisa Musnah Gara-gara Virus Corona, 400 Orangutan Batal Dilepas ke Habitat Asli, Fakta Ini Jadi Pertimbangan

By Khaerunisa, Selasa, 2 Juni 2020 | 09:34 WIB

Dokter Hewan Vivi Dwi Santi dengan orangutan Madara di lengannya dan Yutris memeriksanya di Borneo Orangutan Survival Foundation di Kalimantan

Intisari-Online.com - Bukan hanya manusia saja yang terdampak adanya pandemi Covid-19.

Sebanyak 400 orangutan ini pun gagal kembali ke habitat aslinya gara-gara virus corona.

Melansir Mirror.co.uk (1/6/2020), Para orangutan ini dirawat dan dilatih oleh The Borneo Orangutan Fondation untuk kemudian akan dilepaskan ke habitat asli saat mereka siap.

Kera dewasa dirawat hingga mereka dapat kembali ke habitat asli, sementara anak-anak yatim piatu dilatih keterampilan bertahan hidup.

Baca Juga: (Foto) Momen Menyentuh Saat Seekor Orangutan Mengulurkan Tangan ke Pria yang Masuk ke Kolam Penuh Ular

Sayangnya, hari bahagia 400 orangutan itu kembali ke habitatnya harus gagal di tengah kekhawatiran virus corona dapat memusnahkan populasi di alam liar.

Ancaman itu akan memperparah ancaman yang sudah ada seperti oleh perusakan habitat dan perburuan liar.

Akhirnya, mereka pun disimpan di karantina, sementara pelepasannnnnn orangutan ditunda.

Kekhawatiran terhadap orangutan ini bukan tanpa alasan, karena memang ada fakta yang memungkinkan virus corona bisa menulari mereka.

Baca Juga: Sesungggugnya, Cinta Kisah Jadi Kekuatannya: Kisah Ibu Ester, 20 Tahun Merawat Putranya Dalam Pasungan Karena Kondisi Ini

Potensi infeksi virus corona ke orangutan berkaitan dengan kemiripan DNA orangutan dengan manusia.

Ben Callison, direktur pelaksana Borneo Orangutan Survival UK, mengatakan risiko penularan dari manusia ke kera adalah ancaman nyata berdasarkan fakta tersebut.

"Kami berbagi 97% dari DNA dengan orangutan," jelasnya.

Pengalaman dengan penyakit-penyakit lain pun memperkuat kemungkinan tersebut.

Baca Juga: Pernah Sodori Khabib Minuman Keras dan Bandingkan Istrinya dengan Handuk, McGregor Ucapkan Hal Terduga Terkait Kasus Rasisme George Floyd

"HIV, hepatitis, TBC, bahkan flu biasa dapat ditularkan ke orangutan.

"Jadi kemungkinan mereka terkena coronavirus sangat tinggi," kata Callison.

Adanya kemungkinan itu membuat pihak The Borneo Orangutan Fondation tidak mau mengambil risiko.

Karena selain dapat membahayakan 400 orangutan yang mereka lepas, juga bisa membahayakan populasi liar secara keseluruhan.

"Kami tidak mengambil risiko apa pun, yang tidak hanya mencakup tempat perlindungan kami, tetapi memastikan kami tidak melihat ini masuk ke populasi liar.

"Virus ini dapat menghancurkan populasi tersebut jika memiliki tingkat kematian yang sama atau lebih buruk daripada yang kita lihat pada manusia," ungkap Callison.

Baca Juga: Wajib Diketahui Orangtua, Inilah 5 Manfaat Jantung Pisang untuk Anak!

Sementara itu, orangutan yang menunjukkan gejala akan diisolasi.

Proyek penyelamatan dan rehabilitasi primata terbesar di dunia ditutup untuk umum pada akhir Maret.

Staf diminta untuk mengenakan masker dan sarung tangan kelas medis.

Tetapi organisasi itu mengatakan bahwa lockdoan itu membawa tantangan karena membuat sumbangan pengunjung mengering serta melonjaknya harga di Indonesia untuk peralatan pelindung pribadi.

Baca Juga: Terkenal Luar Biasa Kejamnya, Nyatanya ISIS Bukanlah Kelompok Terorisme Paling Mematikan di Dunia, Ini yang Jadi Peringkat 1!

“Anda dapat membayangkan skala besar dalam merawat semua 400 orangutan ditambah.

"Fokus kami adalah menjaga orangutan tetap aman, tidak peduli berapa pun biayanya.

"Akan sangat menghancurkan jika orangutan tanpa gejala dilepaskan ke alam liar hanya untuk memulai wabah pada populasi liar itu," katanya.

Orangutan adalah satu-satunya kera besar Asia yang ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Mereka dapat hidup hingga lebih dari 50 tahun.

Baca Juga: Miliki Rata-rata IQ Tinggi hingga Membuatnya Dominan dalam Ilmu Pengetahuan, dari Manakah Asal-usul Yahudi Orang Yahudi Ashkenazi Sebenarnya?

Namun, jumlah hewan ini semakin berkurang, khususnya yang berada di hutan hujan Indonesia.

Mengutip Kompas.com, 85 persen dari seluruh populasi orangutan di dunia hidup di hutan hujan Indonesia, kemudian 15 persen sisanya tinggal di bagian utara Kalimantan, Malaysia.

Sementara Indonesia memiliki 33 fasilitas yang memelihara orangutan, termasuk kebun binatang, taman margasatwa, dan pusat rehabilitasi.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Star Syndrome, Bisa Serang Siapa Saja Tidak Hanya Artis