Find Us On Social Media :

Dibayangi Trauma Epidemi Cacar di Masa Lalu, Begini Cara Masyarakat Adat Amerika Menghadapi Pandemi Covid-19

By Khaerunisa, Kamis, 28 Mei 2020 | 15:58 WIB

Joyce Bryant, anggota suku Abenaki sekaligus pendiri sebuah pusat penyembuhan di New Hampshire.

Baca Juga: Pura-pura Panik Anaknya Hilang dan Lapor Polisi, Ternyata Wanita Ini Lakukan Hal Mengerikan pada Putranya

“Mereka telah melalui begitu banyak hal sehingga tidak merasa takut atau panik. Pandemi ini terasa familiar bagi mereka,” kata Tiokasin Ghosthorse penyiar First Voices Radio yang juga anggota Cheyenne River Lakota Nation.

“Kami diajarkan untuk tidak melihat alam sebagai hal terpisah, termasuk COVID-19. Virus corona juga merupakan makhluk. Bisa saja ia datang kepada kita untuk mengobati penyakit spiritual,” imbuhnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Seorang Ibu Kehilangan Dua Anaknya Sekaligus, Usai Tertidur karena Banyak Menangis, Bangun-bangun Putranya yang Lain Sudah Dalam Keadaan Mengenaskan

Terhubung kembali

Pada saat orang-orang di seluruh dunia berlindung di rumah mereka, menjaga koneksi yang bermakna sangat penting.

Pemimpin masyarakat adat menggunakan cara kreatif untuk menggapai anggotanya.

Dalam upaya membawa hal positif, ketenangan, dan meyakinkan masyarakat adat, Joseph dan rekannya memanfaatkan komunitas pendongeng, musisi, penyembuh, bahkan pelawak, untuk menciptakan Native Wellness Power Hour.

Sejak diluncurkan pada 21 Maret, ribuan orang telah mengunjungi laman Facebook lembaga tersebut untuk mendengarkan lagu-lagu doa, kuliah penyembuhan yang berkaitan dengan PTSD, atau sekadar berdansa virtual dengan anggota masayarakat adat lain di seluruh Amerika.