Find Us On Social Media :

Dibayangi Trauma Epidemi Cacar di Masa Lalu, Begini Cara Masyarakat Adat Amerika Menghadapi Pandemi Covid-19

By Khaerunisa, Kamis, 28 Mei 2020 | 15:58 WIB

Joyce Bryant, anggota suku Abenaki sekaligus pendiri sebuah pusat penyembuhan di New Hampshire.

Baca Juga: Kisah Pilu Seorang Putri Bangsawan yang 25 Tahun Dikurung Ibunya Sendiri karena Jatuh Cinta kepada Seorang Pemuda, Berat Badannya Hanya 20 Kg Ketika Ditemukan

Selain itu, mereka juga tinggal bersama dengan banyak orang dan multigenerasi dalam satu rumah.

Di penampungan, yang menjadi tempat tinggal setengah dari total masyarakat asli Amerika, tidak semua orang memiliki pipa air atau listrik. Ini membuat mereka kesulitan mengikuti pedoman mencuci tangan secara teratur.

Navajo Nation, penampungan terbesar di Amerika Serikat, memiliki tingkat penularan yang hampir sama tinggi dengan New York dan New Jersey.

Per 11 Mei, diketahui bahwa ada 102 kematian yang terkonfrimasi.

Baca Juga: Nekat Praktikkan Herd Imunity untuk Melawan Virus Corona, Bukan Kekebalan yang Diperoleh, Negara Ini Justru Dirundung Masalah Covid-19 Lebih Parah

“Mereka kembali trauma,” kata Joseph yang merupakan anggota Gros Ventre atau suku Aaniih yang berasal dari Fort Belknap, Montana.

Menangani psikologis dan spritual anggota masyarakat adat selama pandemi menjadi fokusnya saat ini.

Sebagai praktisi kesehatan, Joseph melihat kepercayaan dan praktik budaya tradisional sebagai alat yang ampuh untuk membantu masyarakat adat memahami pandemi.

Ia tidak sendirian. Dengan bantuan komunitas, kekuatan, serta hubungan holistik dengan alam, para pemimpin spiritual dari berbagai suku mengekspresikan optimisme dan kesiapan mengambil pelajaran dari virus corona.