Find Us On Social Media :

Problema Laut China Selatan yang Tiada Henti: Amerika Ikut Ingin 'Mencicipi' Kekayaan Sumber Daya Alam, Vietnam Heran Rekan Negara Asean Lain Pilih 'Melempem' Urusi Sengketa Tersebut

By Maymunah Nasution, Senin, 18 Mei 2020 | 13:49 WIB

Salah satu pulau di Kepulauan Spartly di Laut China Selatan

Intisari-online.com - Laut China Selatan menjadi perairan kaya sumber daya yang membuat banyak negara tergiur akan sumber daya yang disimpan di wilayah sengketa tersebut.

Pekan lalu, kapal bor West Capella yang disewa oleh perusahaan minyak nasional Malaysia, Petronas, selesai mensurvei minyak di Laut China Selatan.

Saat yang sama, kapal Angkatan Laut Amerika Gabrielle Giffords juga turut meninggalkan pangkalannya di Singapura.

Melansir Kontan dan South China Morning Post, hal tersebut adalah kali ketiga dalam beberapa pekan terakhir Amerika telah ikut hadir di perairan 'mahal' tersebut.

Baca Juga: Selang 2 Hari Setelah Mengutuk Menlu AS, Duta Besar China di Israel Ditemukan Mendadak Meninggal Secara Misterius, Penyebab Kematiannya Akhirnya Terungkap

Kehadiran Amerika ke lokasi penuh sengketa tersebut menambah ketegangan yang sudah ada antara China dan negara-negara Asia Tenggara terkait eksplorasi minyak dan penangkapan ikan.

Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang membentang kira-kira 1.000 mil dari pantai selatannya.

Mereka telah mengerahkan kapal survei pemerintah Tiongkok, kapal penjaga pantai dan kapal nelayan milisi untuk mempertahankan kehadiran di sana.

Sementara Beijing mengatakan kapal-kapal itu melakukan kegiatan normal, Washington menuduh Tiongkok melakukan "taktik intimidasi".

Baca Juga: Lima Tahun Setelah Melakukan Operasi Rahim, Organ Kemaluan Wanita Ini Sering Merasa Kesakitan, Ternyata Selama Ini Ada Benda Ini di Organ Intimnya