Advertorial

Penembak Jitu Bos Kartel 'El Chapo' yang Dikenal Glamor Gemar Berfoto dengan Wanita Cantik, Senjata Api Berlapis Emas, dan Mobil Sport Italia Ditembak Mati

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Penembak jitu EL Chapo, Chino Anthrax telah ditembak mati di Meksiko setelah pihak berwenang AS melaporkannya telah hilang Rabu lalu.

Dilansir dari Daily Star, Minggu (17/5/2020), Jose Rodrigo Arechiga Gamboa - lebih dikenal sebagai Chino Anthrax tengah menjalani masa hukuman lebih dari enam tahun di balik jeruji besi setelah mengaku bersalah mengimpor kokain dan ganja ke Amerika Serikat dari Meksiko.

Jenazahnya sekarang ditemukan di BMW X5 di jalan yang menghubungkan Culiacan dan Ayune di negara bagian Sinaloa, menurut Yucatan Times.

Gamboa mengaku memfasilitasi kegiatan kekerasan untuk Sinaloa Cartel El Chapo, dan dilaporkan sebagai pemimpin sekelompok pembunuh bayaran yang menyebut diri mereka The Anthrax.

Baca Juga: Tak Ada yang Bisa Kembali Hidup-Hidup, Inilah Fakta Tragis Penjara di Korea Utara, Siapapun yang Masuk Bui Akan Alami Nasib Mengerikan Ini Sepanjang Hidupny

Kelompok itu membantu organisasi Sinaloa menegaskan diri karena terlibat dalam perang narkoba dengan kartel narkoba Beltran Leyva.

Sebelum penangkapannya, Gamboa menggunakan media sosial untuk memposting foto-foto gaya hidupnya yang glamor, dengan wajahnya yang diblur.

DIa biasa terlihat bersama dengan wanita cantik, senjata api berlapis emas, mobil sport Italia dan kemewahan lainnya di lokasi hits kelas internasional.

Baca Juga: Jual Mahal, China Abaikan Saja Seruan Australia untuk Berunding, Pakar Takutkan Akan Ada Perang Dagang Baru

Chino Antrax ditangkap dalam penyelidikan Administrasi Penegakan Narkoba AS yang dimulai pada 2011.

Penyelidikan menargetkan cincin pengedar narkoba di San Diego, dan akhirnya mencapai pin raja narkoba di kartel Sinola.

Akibatnya, mantan pemimpin Sinola, Joaquín 'El Chapo' Guzmán, ditangkap pada 2014.

Baca Juga: Tercipta Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo Jawa Timur, Penyebabnya Hanya Karena Warga Nekat Buka Plastik dan Mandikan Jenazah Pasien Covid-19

Dia saat ini menjalani hukuman penjara seumur hidup di dalam ADX Florence - penjara supermax paling aman di negara itu.

Baca Juga: Ikuti Cara Ini untuk Buat Surat Izin Keluar-Masuk Jakarta Selama Pandemi Covid-19, Simak Selengkapnya

Chino Anthrax akhirnya dijatuhi hukuman pada bulan Desember 2019, selama tujuh tahun dan tiga bulan, yang sebagian besar sudah dijalaninya.

Dia dibebaskan dari Metropolitan Correctional Center di San Diego pada 3 Maret dan ditugaskan ke sebuah rumah di California Selatan.

Pekan lalu, petugas masa percobaan mengunjungi rumahnya dan ternyata kosong.

Petugas masa percobaan melaporkan Chino Anthrax hilang dan sedikit yang diketahui tentang keberadaannya.

Baca Juga: Beredar Surat Bebas Covid-19 Dijual Bebas di Lapak Online, Tokopedia Berikan Responnya Seperti Ini

Namun menurut laporan, penyelundup narkoba Meksiko itu ditemukan tewas pada hari Sabtu, bersama dengan seorang pria dan seorang wanita lainnya.

Sumber mengatakan kepada situs berita asing, Linea Directa, bahwa salah satu pria itu adalah “El Chino Anthrax” dan wanita itu, saudara perempuannya, Ada Jimena.

Pria lain itu diduga diidentifikasi sebagai Juan N, suami Asa, dan ipar Chino.

Baca Juga: Penting! Ketahuilah Panduan New Normal Berdampingan dengan Covid-19 di Tempat Umum Berikut Ini

Telah dilaporkan bahwa tiga mayat ditemukan di dalam BMW dengan El Chino yang dibungkus selimut, karet hitam, dan pita.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait