Find Us On Social Media :

Pengaruhkah Penyakit Refluks Gastroesofagus dan Penurunan Berat Badan?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 14 Mei 2020 | 15:00 WIB

GERD dan penurunan berat badan.

Sebuah penelitian di penting tentang GERD dan berat badan diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine (NEJM).

Dalam penelitian ini, para peneliti berusaha mencari tahu apakah perubahan yang relatif kecil pada berat badan, bahkan dalam batas berat norma, dapat mempengaruhi keparahan refluks asam dan gejala terkait pada wanita.

Penelitian ini menemukan korelasi yang jelas antara indeks massa tubuh (BMI) wanita dan adanya gejala GERD.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan, yang ditentukan oleh indeks massa tubuh 25 hingga 30, lebih dari dua kali lebih mungkin untuk mengalami refluks asam dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal.

Wanita yang obesitas,  dengan IMT lebih dari 30, memiliki risiko hampir tiga kali lipat dari gejala GERD, seperti mulas, regurgitasi asam, nyeri dada, dan kesulitan menelan, melansir dari everydayhealth.

Mungkin yang paling mengejutkan adalah perbedaan kecil dalam berat badan pada wanita dengan berat badan normal, dengan IMT 21 hingga 25, juga mempengaruhi kemungkinan pengembangan GERD.

Bahkan pada wanita yang mulai dengan berat badan normal, peningkatan IMT lebih dari 3,5 dikaitkan dengan hampir tiga kali lipat risiko mengalami gejala GERD yang sering.

Secara keseluruhan, dari 10.545 wanita dalam penelitian ini, 22 persen melaporkan memiliki gejala GERD setidaknya sekali seminggu.

Di antara mereka yang memiliki gejala, 55 persen mengalami mulas dan regurgitasi asam.

Baca Juga: Penyakit GERD Sedang Viral, Ini 5 Tips Cegah GERD, Salah Satunya Hindari Memakai Pakaian Ketat