Find Us On Social Media :

Pengaruhkah Penyakit Refluks Gastroesofagus dan Penurunan Berat Badan?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 14 Mei 2020 | 15:00 WIB

GERD dan penurunan berat badan.

Intisari-Online.com – Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan tertentu dapat memicu gejala gangguan refluks gastroesofageal (GERD),  suatu kondisi yang ditandai dengan seringnya terjadi refluks asam, yang juga dikenal sebagai mulas.

Tetapi para ilmuwan dan dokter telah menunjukkan dalam sejumlah penelitian berbeda bahwa kelebihan berat badan, bahkan sedikit saja,juga dapat memicu timbulnya GERD dan memengaruhi keparahannya.

Demikian pula, ada bukti bahwa kehilangan kelebihan berat badan dapat meningkatkan atau bahkan menyelesaikan gejala GERD.

Tidak jelas persis mengapa berat badan ekstra berpengaruh pada GERD, tetapi satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa berat badan ekstra memberi tekanan pada perut Anda.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Refluks Gastroesofagus, Gejala dan Penyebabnya

Hal ini meningkatkan risiko sfingter esofagus bagian bawah (LES) - cincin otot antara kerongkongan dan perut, akan rileks ketika seharusnya.

Penjelasan lain yang mungkin adalah bahwa orang dengan berat badan lebih tinggi dapat makan lebih banyak lemak, yang merupakan pemicu GERD yang terkenal.

Jika Anda menderita GERD dan Anda kelebihan berat badan atau obesitas, mungkin ada baiknya berbicara dengan dokter Anda tentang bagaimana menurunkan berat badan dapat meningkatkan gejala Anda.

Berikut adalah beberapa kunci dari penelitian yang menunjukkan bahwa berat badan Anda berperan dalam GERD, dan bahwa penurunan berat badan dapat berdampak positif pada kondisi tersebut.

Baca Juga: Tangkal Gerd dengan Berbagai Makanan untuk Penderita Asam Lambung ini