Penulis
Intisari-online.com -Otoritas di pusat kota Wuhan telah memesan alat tes Covid-19 baru untuk semua residen Wuhan.
Total warga yang akan jalani tes adalah 14 juta orang.
Hal ini dilakukan setelah muncul klaster penyebaran komunitas baru.
Pangkalan Pencegahan Epidemi Covid-19 di Wuhan memerintahkan semua distrik kota tersebut untuk siapkan waktu dalam 10 hari demi pengujian Covid-19.
Baca Juga: Bagian Tubuh Wanita yang Ingin Disentuh dengan Cara Seperti Ini
Selanjutnya mereka harus segera mendaftarkan diri kapan hendak dites paling lambat Selasa siang tadi.
Tes tersebut seharusnya dilakukan baik kepada warga tetap dan warga yang sering berpindah-pindah.
Mereka juga menargetkan tempat tinggal mewah dan area dengan populasi yang ramai.
Hal ini muncul setelah adanya laporan akhir minggu lalu yaitu 6 kasus virus Corona dari lokasi yang sama bernama Sanmin.
Kasus tersebut adalah kasus pertama di Wuhan semenjak pasien lokal Covid-19 yang dilaporkan pada 3 April lalu.
Salah seorang residen Sanmin, pria lansia berumur 89 tahun tunjukkan gejala pada awal Maret.
Namun ia tidak segera dikonfirmasi sebagai pasien virus Corona sampai Sabtu kemarin.
Konfirmasi tersebut akhirnya membuat pihak berwenang mengetes 5000 warga dari kompleks tersebut.
Hasilnya ditemukan 5 kasus baru Covid-19.
Atas kabar tersebut, sekretaris Partai Komunis yang dipekerjakan di Sanmin, Zhang Yuxin, dianggap tidak mampu mengatasi kendala yang ada di depannya.
Profesor epidemiologi China, yang menolak namanya disebut karena ia tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan tes skala besar diperlukan untuk mencegah gelombang virus Corona baru.
"Kasus baru di Wuhan tunjukkan adanya risiko gelombang kedua dari potensi penularan di dalam suatu wilayah oleh para orang-orang tanpa gejala atau yang alami gejala ringan.
"Covid-19 dimulai dari sakit yang ringan, perlu kita ingat," ujarnya.
"Tes skala besar akan membantu temukan para orang tanpa gejala dan kurangi risiko tersebut."
Profesor mengatakan perintah tersebut sesuai dengan kapasitas tes yang bisa dilakukan oleh negaranya, yang telah bertambah dalam hitungan bulan sejak merebak pertama kali Desember lalu.
Sementara itu mengepalai pertemuan rutin Covid-19 pada Senin kemarin, kepala partai Wuhan Wang Zhonglin mengatakan kota tersebut harus perluas wilayah tes mereka sembari memusatkan proses tersebut.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda-tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi, Solusi: MInum!
Wuhan telah melakukan kurang lebih 1 juta tes menguji asam nukleat pada 29 April lalu, seperti dilaporkan oleh komisi kesehatan kota tersebut.
Wang mengatakan, "kita harus sadar jika pencapaian bukan berarti kemenangan, dan menurunkan respon darurat bukan berarti menurunkan pertahanan diri."
Desember lalu Wuhan telah melaporkan 50.339 kasus Covid-19, termasuk 3.869 kematian.
Kota tersebut hadapi lockdown mulai 23 Januari sampai 8 April, membuat warga Wuhan tetap di rumah.
Dirk Pfeiffer, professor epidemiologi di City University of Hong Kong, mengatakan rencana untuk mengetes warga Wuhan adalah langkah baik dan adanya kesalahan pengujian dapat diperbaiki.
"Semakin banyak kasus yang ditemukan semakin baik," ujar Pfeiffer.
"Setiap tes diagnosa akan hasilkan beberapa negatif palsu dan juga beberapa positif palsu.
"Oleh sebab itu, tes ini juga akan kehilangan sejumlah kecil orang yang terinfeksi.
"Namun mengingat infeksi Covid-19, di mana pun mereka menemukan kasus positif, mereka mungkin akan memeriksa setiap individu yang telah melakukan kontak dan dengan demikian akan semakin meningkatkan sensitivitas diagnostik mereka."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini