Bisa Penggal Negara Malaysia Jadi 2 Bagian, Inilah Batalyon Komposit, Penjaga Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan

May N

Penulis

Intisari-online.com -Perairan Laut China Selatan kembali memanas setelah China perkuat posisinya di perairan tersebut.

China sepertinya tidak menggubris protes keras negara Amerika, Vietnam dan Taiwan atas tindakan sesuka hatinya di Laut China Selatan.

Beijing juga telah melarang adanya kegiatan penangkapan ikan di wilayah perairan sengketa tersebut.

China akan melarang segala bentuk kegiatan penangkapan ikan di wilayah perairan yang telah diklaim oleh Beijing, meliputi antara lain daerah di dekat Scarborough Shoal, Kepulauan Paracel, dan Teluk Tonkin.

Baca Juga: Viral 3 ABK WNI Dilarung ke Laut oleh Kapal China, Ini yang Terjadi pada Jenazah yang Dibuang ke Laut, Wajar Saja Jika Keluarga Korban Marah!

Beijing telah mengklaim secara sepihak 80 persen wilayah Laut China Selatan, yang juga diperebutkan oleh negara-negara tetangga, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Hal ini tentunya telah membuat China semakin melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Indonesia sendiri telah persiapkan langkah militer menghadapi tindakan barbar China.

Baca Juga: Bukan Longgarkan Transportasi Umum, Inggris Justru Siapkan Anggaran Setara Dana Bansos Covid-19 Jakarta untuk Bangun Jalur Sepeda saat akan Buka Lockdown, Ini Alasannya

Salah satunya dengan mempersenjatai pulau Natuna.

Melalui Minimum Essential Force (MEF) alias Kekuatan Pokok Minimum yang terbagi tiga tahap, TNI mulai mendorong maju armada perangnya ke perbatasan antar negara.

Yang paling kentara ialah perkuatan pulau Natuna yang dihuni oleh Batalyon Komposit yang berisi satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU.

Anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI yang bisa membuat meradang seluruh kawasan.

Baca Juga: Kabar Baik, Riset Dosen Unair Sebut Pandemi Covid-19 Indonesia Mereda 3 Bulan Lagi, Simak Penjelasannya

Setelah pembangunan infrastruktur macam pelebaran dermaga, pembangunan landasan pacu, hanggar dan barak prajurit selesai maka isian 'alat penggebuk' pun mulai disuntikkan ke Natuna.

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.

Disana disiagakan tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class untuk melakukan patroli di perairan Natuna dan laut China Selatan.

Terbaru tentunya korvet kelas Parchim TNI AL yang tanpa diduga ternyata ikutan nimbrung di Natuna.

Baca Juga: Para Ahli Mengungkap Bahwa Virus Corona Dapat Menyebabkan Darah Korban Mengental yang Bisa Sebabkan Stroke atau Serangan Jantung

Sedianya juga akan ditempatkan kapal selam di Natuna untuk menanggulangi aspek peperangan bawah laut.

Belum selesai sampai disitu, rencananya di Natuna juga akan ditempatkan satu skadron pesawat tempur untuk melakukan operasi patroli udara berkemampuan Maritime Strike.

Pesawat tempurnya pun merupakan kelas wahid macam F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30 milik TNI AU.

Baca Juga: Diklaim Sebagai Antivirus Corona, Inilah Penjelasan Kementan Mengenai Produk Eucalyptus, Benarkah Klaim Tersebut?

Merasa masih kurang? tenang ada lagi penambahan pasukan elite tiga matra milik TNI macam Marinir, Paskhas serta Kostrad.

Di Natuna juga disiagakan berbagai macam radar penjejak agar dapat mengetahui jika ada unsur asing yang menyelonong masuk ke teritori Indonesia tanpa izin bahkan pesawat siluman/stealth pun bakal terdeteksi jika mencoba melakukan pelanggaran.

Perkuatan Natuna dimaksudkan sebagai unsur penangkal dengan jargon 'gebuk duluan sebelum masuk' dalam artian cegah dulu jauh diluar sebelum masuk ke teritori Indonesia.

Tentu dijadikannya Natuna sebagai pangkalan militer pemukul terdepan TNI di bagian utara Indonesia membuat banyak negara was-was.

Baca Juga: Dibebaskan Dari Penjara Lewat Program Asimilasi Covid-19, Dua Eks Napi Pencabulan Anak di Medan ini Tega Bunuh Mantan Pacar dan Setubuhi Saat Masih Pingsan

Salah satunya ialah Malaysia yang sudah panik bukan main karena kekuatan TNI di Natuna bisa memenggal/membelah negara mereka menjadi dua bagian.

Posisi Natuna berada ditengah antara Semenanjung Malaysia serta Sabah dan Sarawak.

Maka mau tak mau jika ada pesawat atau kapal laut baik akan dan ke Semenanjung-Sabah & Sarawak, maka harus mendapat clearance dari pihak Indonesia.

Jika Indonesia hendak jahat, bisa saja jalur antara Semenanjung- Sarawak diblokade untuk mengurung salah satu wilayah negara Malaysia itu.

Baca Juga: Teknologi Canggih Bikinan Israel: Senapan Robot yang Tembakannya Tak Pernah Luput Ini Seketika 'Sulap' Tentara Jadi Penembak Jitu, Seperti Apa?

Jika nekat terobos tanpa izin maka siap-siap saja terima akibatnya.

Perkuatan di Natuna masih terus berlanjut dan disana nantinya akan ditempatkan peralatan tempur kelas satu nan canggih milik TNI untuk menghadapi segala bentuk ancaman yang menganggu kedaulatan Indonesia.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul "Menengok Kesiapan Tempur Indonesia di Laut Natuna: Siagakan Batalyon Komposit (TNI AD, AL, AU)"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait