Find Us On Social Media :

Negaranya Menderita di Tengah Corona, Raja Thailand Malah Hidup Bersenang-senang dalam Karantina Mewah

By Tatik Ariyani, Rabu, 6 Mei 2020 | 15:00 WIB

Raja Vajiralongkorn

"Perilaku raja selama krisis virus corona telah menjadi bencana bagi reputasi monarki Thailand," kata wartawan dan aktivis Andrew MacGregor Marshall, menambahkan bahwa raja adalah "raja yang bermasalah, sadis, dan otoriter, yang seharusnya tidak memiliki tempat di abad ke-21."

Kritik berbahaya

Marshall, penulis buku "A Kingdom in Crisis," diizinkan untuk mengatakan apa yang diinginkannya tentang Raja Vajiralongkorn.

Di Thailand, kritik semacam ini akan dihukum berat di bawah undang-undang lese majeste, yang melarang pernyataan atau pendapat yang meremehkan tentang raja dan keluarga kerajaan.

Baca Juga: Terapi Plasma Darah, Solusi Pengobatan Covid-19

Siapa pun yang melanggar, akan diancam hukuman 15 tahun penjara.

Ada sejumlah kasus di masa lalu, beberapa warga Thailand dijebloskan ke penjara selama bertahun-tahun karena postingannya di Facebook.

Namun demikian, media sosial tetap menjadi satu-satunya sumber untuk memahami bagaimana perasaan orang Thailand, terutama generasi muda, tentang kerajaan.

Terlepas dari risikonya, cuitan dari sejarawan di pengasingan Somsak Jeamteerasakul beredar di media sosial Thailand pada akhir Maret, menunjukkan jalur penerbangan raja ke Jerman dan bertanya dalam bahasa Thailand: "Untuk apa kita membutuhkan seorang raja?" postingan itu dengan cepat dibagikan ribuan kali dan menjadi trending topic selama berminggu-minggu.