"Jika Amerika tidak punya rencana untuk masuk dan mengamankan nuklir Korea Utara, tapi justru ke arah yang kita semua tahu ke mana mereka akan bertindak, maka kita tidak lakukan pekerjaan kita dengan baik," ujar Ralph Cossa, presiden think Tank Forum Pasifik di Hawaii.
"Lebih dari itu, masuk akal untuk Amerika atau Korsel masuk dan terlibat dalam perebutan kekuasaan di Korea Utara."
Risiko salah langkah Amerika selama lumpuhnya Korea Utara dapat menjadi sangat besar.
Dari risiko tersebut akan ada koordinasi dengan militer Korea Selatan saat angkatan bersenjata China masuk dan beroperasi di Korea Utara.
Pasalnya, China juga bisa lakukan biayai usaha militer dan kemanusiaan di sana.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan baru-baru ini ketika ditanya mengenai kesehatan Kim Jong-Un, bahwa Washington akan lanjutkan mengejar denuklirisasi total "terlepas dari apa yang terjadi di dalam Korea Utara dengan tetap menghormati pemimpin mereka."
China
China adalah sumber utama bantuan untuk Korea Utara dan selalu menjadi cadangan bantuan dalam hubungan diplomatik Korea Utara.