Find Us On Social Media :

Setelah Dikatakan Rokok Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona, Justru Beredar Kabar Nikotin Bisa Membasmi Covid-19, Mana yang Benar?

By Maymunah Nasution, Rabu, 29 April 2020 | 11:16 WIB

Rokok meningkatkan risiko terkena Covid-19 atau justru sebaliknya?

Intisari-online.com - Penelitian terakhir terkait virus Corona menyebutkan perokok memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19.

Rokok memiliki kandungan nikotin yang merusak sistem pernapasan manusia.

Oleh sebab itu masuk akal jika menilai rokok meningkatkan risiko terinfeksi virus Corona.

Namun baru-baru ini muncul teori baru yang berkebalikan dengan penelitian terkait risiko terinfeksi Covid-19 setelah terpapar nikotin.

Baca Juga: Setelah 339 Mayat Ditemukan dalam Satu Lubang, Kini Kerangka Manusia Tanpa Kepala dalam Posisi Berlutut Ini Ditemukan di Utara Kota Wuhan di China: Berbaring di Lubang Kubur

Ilmuwan Perancis sedang mempersiapkan untuk meluncurkan uji coba manusia untuk menguji hipotesis mereka bahwa nikotin dapat membantu tubuh memerangi infeksi COVID-19.

Melansir Reuters, uji coba ini akan melibatkan kelompok petugas kesehatan dan pasien yang menggunakan patch nikotin dan kelompok lain yang menggunakan patch plasebo.

Kemudian mereka akan diuji untuk melihat apakah ada perbedaan dalam cara tubuh mereka dalam merespons virus.

Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari penelitian Prancis, yang diterbitkan bulan ini, di mana ada data kesehatan masyarakat yang menunjukkan bahwa orang yang merokok memiliki kemungkinan 80% lebih rendah untuk terkena Covid-19 dibandingkan bukan perokok pada usia dan jenis kelamin yang sama.

Baca Juga: Video Mengerikan dari Kuburan Massal Korban Corona di Iran Memicu Ketakutan akan Angka Kematian yang Sebenarnya, Akivis: 10 Kali Lebih Tinggi dari yang Dilaporkan

Para ilmuwan berhipotesis dalam penelitian mereka bahwa nikotin, yang terkandung dalam rokok, dapat mempengaruhi apakah molekul-molekul virus corona mampu menempelkan diri pada reseptor dalam tubuh.

Informasi saja, reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar.

"Anda memiliki virus yang tiba di reseptor, dan nikotin menghalangi itu, dan mereka berpisah," kata Jean-Pierre Changeux, profesor emeritus neuroscience di institut Pasteur Prancis, menggambarkan proses hipotetis.

Dia ikut menulis penelitian dengan Zahir Amoura, seorang profesor di Rumah Sakit Universitas Pitie-Salpetriere Paris, dan mereka berdua melakukan uji coba.

Baca Juga: Biadab! Pesan GrabCar Tapi Tak Punya Ongkos Bayar Perjalanan, Keempat Wanita Ini Justru Berangus Driver dan Bunuh Ia di Tempat, ini Fakta Lainnya Mengenai Pelaku yang Masih di Bawah Umur

Amoura mengatakan, bagian terpenting dari uji coba itu bisa menjadi pengujian pada kelompok sampel 1.500 profesional kesehatan.

Mereka akan dinilai untuk melihat apakah mereka terkena virus, dan apakah mereka yang memakai patch nikotin lebih tahan daripada rekan mereka yang memakai patch plasebo.

"Itu bisa memberi kita cara untuk mengurangi penyebaran virus," kata Amoura.

Pengujian serupa akan dilakukan pada 400 orang yang telah dirawat di rumah sakit dengan gejala virus corona, untuk memahami apakah nikotin mengubah perkembangan penyakit.

Baca Juga: Sebelum 'Dikunci Dalam Gelap' Ratusan Tahanan Ini Dikumpulkan Terlebih Dahulu dan Berdesak-desakan, Direktur Amnesty Internasional: Merendahkan Martabat

Uji coba ini akan dimulai sekitar tiga minggu.

Para peneliti mengatakan mereka akan berhati-hati untuk memastikan penelitian mereka tidak mendorong orang untuk merokok, mengingat efeknya yang berbahaya pada kesehatan manusia.

"Itu akan menjadi bencana besar," kata Changeux.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Nikotin bisa membasmi Covid-19? Ilmuwan Prancis akan membuktikannya..."

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini