Find Us On Social Media :

Dipenjara Karena Berani Kritik Kerajaan Saudi, Putri yang Titahan Putra Mahkota Saudi Memohon Dibebaskan saat Bulan Suci Ramadan

By Tatik Ariyani, Jumat, 24 April 2020 | 08:04 WIB

Pangeran Arab Mohammed bin Salman

"Dia dianggap mendukung mantan putra mahkota, Mohammed bin Nayef Al Saud," kata dokumen itu, merujuk pada kerajaan yang digantikan Pangeran Mohammed sebagai putra mahkota dalam kudeta istana pada 2017.

Kerabat dan pengacara AS untuk puteri mengatakan bahwa sebelum penahanannya, Puteri Basmah telah menyewa pesawat untuk membawanya ke Swiss melalui Turki untuk perawatan medis.

"Kalau dipikir-pikir ini (Turki) membuat rencana perjalanan itu menjadi buruk, itu bisa menyarankan dia melarikan diri," kata pengacara puteri Abdul Latif Bennett, yang membantu mengatur penerbangan.

Baca Juga: 2.000 Kematian Setiap Minggu, Presiden Ekuador Bingung Ribuan Mayat Warganya Bergelimpangan di Jalan Tak Dikubur

Dia merujuk pada pembunuhan 2018 terhadap jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul di kerajaan yang menyebabkan kehebohan global dan membuat tegang hubungan Riyadh dengan Ankara.

Menurut rekaman keamanan yang diberikan oleh seorang rekan dekat sang putri dan dilihat oleh Reuters, pada 28 Februari 2019, tujuh pria tiba di apartemen sang putri dekat tengah malam. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keasliannya.

Sang putri curiga tetapi tetap pergi bersama mereka, ditemani putrinya yang berusia 28 tahun, Suhoud al-Sharif, dengan jaminan dari seorang kerabat.

Namun kedua wanita itu dibawa ke penjara, kata anggota keluarga itu.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kisah putri yang ditahan Putra Mahkota Saudi dan memohon dibebaskan saat Ramadan..."