Find Us On Social Media :

Kebiasaan Pesta Miras Oplosan Berujung Maut, Tiga Orang Warga di Lamongan Meninggal Dunia, Teman Korban: 'Saya Pernah Berendam 3 Hari karena Tidak Kuat Menahan Panas'

By Khaerunisa, Selasa, 21 April 2020 | 19:19 WIB

Ilustrasi minuman keras.

Intisari-Online.com - Tiga orang warga Desa Botohputih, Kecamatan Tikung Lamongan, Jawa Timur meninggal usai menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Ketiga warga yang bernasib nahas itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di di RSUD dr Soegiri, dan dua rumah sakit swasta yang ada di Lamongan, pukul 03.00 WIB Selasa (21/4/2020).

Mereka adalah Sukarno (30), Wahyudi (21), dan Alfan (27).

Tiga orang tersebut diketahui meminum miras yang dioplos campuran lain di jalan desa pada Minggu (19/4/2020) mulai pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Baca Juga: Kerjanya Hanya Ngamen, Nasib Pria ini Naas Saat Tolak Diajak Patungan Beli Miras, Sempat Cek Cok Mulut dan Berkelahi

Kebiasaan Saban Minggu

Dilansir Surya, HD seorang teman akrab Sukarno menuturkan, minum miras yang dioplos memang menjadi kebiasaan Sukarno dan kawan-kawannya.

Kebiasaan itu dilakoni saban seminggu sekali dan diakuinya tidak pernah mengganggu warga kampung.

"Tapi ya sekedar minum, tidak sampai membuat keonaran di kampung, " kata HD, kepada Surya.co.id, Selasa (21/4/2020).

Diakui ia juga terkadang mendapat undangan kecil-kecil dari sahabatnya itu untuk sekadar minum di desa tersebut.

Baca Juga: Ini Khasiat Kunyit dan Madu untuk Anak, Termasuk Ringankan Leukemia pada Anak dan Obati Batuk, Namun Hati-hati dengan Efek Sampingnya

Terkadang, katanya, kebisaan minum miras juga dilakukan di luar desa atau tempat lain.

Meminum miras bersama diakui hanya untuk bersenang-senang, bukan untuk menciptakan keonaran di desa.

Kadang dilakukan lima teman, empat dan bahkan lebih dari lima.

"Minum di jalan desa ya biasa," ungkapnya.

Warga desa juga tidak terganggu, karena anak muda yang sedang minum tidak pernah mengganggu orang-orang yang sedang melintas di jalan depan mereka.

Baca Juga: Mengerikan, Kim Jong-un Ancam Atlet-atletnya Akan Dilempar ke Kamp Kerja Paksa yang Lebih Buruk dari 'Gulag Rusia' Jika Kalah dalam Olimpiade Musim Dingin 2018

Arak Dioplos Obat Nyamuk, Sensasi Terbakar Sekujur Tubuh

HD mengaku, saat bersama Sukarno, miras dioplos dengan beragam campuran.

Pernah, arak dicampur dengan obat pembasmi nyamuk, baik yang berbentuk lotion maupun dalam bentuk cairan.

"Kalau pakai campuran obat nyamuk oles (menyebut produk obat pembasmi nyamuk, red), tidak seberapa keras. Yang keras itu pakai obat pembasmi nyamuk cair itu," ungkapnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Dikabarkan Kritis, Adiknya Disebut Jadi 'Duplikat' untuk Mengurus Korut, Inilah Sosok Kim Yo Jong yang Garang dan Jarang Diungkap Media

Apa rasanya?

Dia menuturkan, waktu menenggak miras yang dioplos campuran obat nyamuk cair, kerasnya terasa luar biasa bagi tubuh.

Sensasi pertama yang dirasakan adalah dada sangat panas yang kemudian menjalar ke sekujur tubuh.

"Saya itu pernah sampai berendam di air selama tiga hari, karena tidak kuat menahan panas di dada dan badan, " ungkapnya.

Cara itu biasa dilalukannya bersama teman-temannya sealiran alias sesama peminum, termasuk bersama almarhum Sukarno.

Baca Juga: 'Parno' Karena Takut Diracun, Kim Jong Un Tukar Pulpen di Detik-detik Terakhir Sebelum Menandatangani Perjanjian Denuklirisasi 2018 di Sebelah Donald Trump

Saat Surya.co.id memberitahu bahwa miras oplosan yang mencelakakan korban Sukarno itu dioplos dengan minuman teh, HD mengaku tidak tahu.

"Mungkin itu cara baru, " katanya seraya menambahkan peranah juga mencampur dengan lem.

Lem itu, selain sekedar dihirup saat minum miras, juga pernah dicoba dicampur dan diaduk dengan arak.

Kalau biasanya, hanya arak dicampur alkohol dan obat nyamuk lation, juga pil peredah kepala pusing.

"Kalau yang wajar - wajar, arak dioplos dengan minuman bersoda, " katanya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Dikabarkan Dalam Kondisi Kritis Usai Operasi, Inilah Sosok yang Diprediksi akan Menggantikannya Memimpin Korea Utara

Arak Dioplos Teh

Dalam kasus tersebut Sukarno dan dua orang yang meninggal juga meminum miras bersama Khoirul Anam dan Hasyim.

Beruntung, dua nama yang disebutkan terakhir, selamat,

Mereka mengaku, saat kejadian, arak hanya dioplos dengan teh.

Pengakuan itu diungkapkan keduanya di depan penyidik saat mereka menjalani pemeriksaan di Polsek Tikung, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Tinggal Serumah dengan Orang Tanpa Gejala Tapi Positif Covid-19? Ini Cara Kita Tidak Tertular Virus Corona

Pengakuan itu dibenarkan Kapolsek Tikung, Iptu Bambang MB, miras oplosan yang menelan tiga orang korban itu diramu dengan teh. Dan teh tersebut menurut pengakuan saksi, teh yang banyak dijual di warung - warung.

"Katanya dicampur dengan teh, " katanya.

Hingga kini insiden ini masih dalam penyelidikan polisi. Sementara saksi yang sudah dimintai keterangan di antaranya, Khoirul Anam dan Hasyim.

Kepala Desa Botohputih, Rudi Santoso juga dimintai keterangan sebagai saksi yang turut mengantarkan tiga korban ke rumah sakit.

Baca Juga: Temui Taoka Kazuo, Sosok Gangster Ganas Jepang, Salah Satu Pemimpin Yakuza yang Paling Ditakuti yang 'Menyulap' Geng Jadi Kartel Raksasa Bisnis Legal dan Ilegal

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Warga Meninggal Seusai Tenggak Miras yang Dioplos: Arak Campur Obat Nyamuk, Apa Rasanya?