Advertorial
Intisari-Online.com -Kim Jong-un baru saja dikabarkan sedang berada dalam kondisi kritis
Di tengah kabar mulai bermunculannya kasus virus corona di Korea Utara, pemimpinnya justru dikabarkan tengah sekarat.
Penyebab dari kondisi kritis yang dialami oleh Kim Jong-un sendiri masih belum jelas.
Namun, seperti dilansir kompas.com,sebuah sumber menyatakan bahwa Kim Jong-un kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.
Kondisi Kim Jong Un sendiri menuai perhatian setelah absen dalam perayaan ulang tahun mendiang kakeknya sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.
Ketidakhadiran Kim Jong Un memunculkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya, di mana kali terakhir dia terlihat adalah saat pertemuan para pejabat negara.
Pada akhirnya hal ini memunculkan sebuah spekulasi lain yang tak kalah gencarnya beredar, yaitu mengenai siapakah yang akan menggantikan Kim Jong-un.
Ya, jika sang diktator ini tidak bisa melewati masa kritisnya, pertanyaan besarnya adalah, siapa yang akan menggantikannya?
Sebagai seorang penguasa tirani bukan tidak mungkin Kim Jong-Un adalah sosok yang dibenci.
Meski demikian, kekuasaan absolutnya sulit untuk digulingkan, karena pada dasarnya Kim dan keluarga secara turun-temurun memimpin Korea Utara.
Berawal dari kakek Kim Jong Un, yaitu Kim Il-Sung kemudian ayah Kim Jong-Un, yaitu Kim Jong-Il.
Lantas seandainya Kim Jong-Un digulingkan, siapakah sosok yang akan menggantikannya?
Menurut Robert A.Maning, melansir Dailystar residen senior Dewan Atlantik, telah menguraikan bagaimana Kim bisa digantikan oleh sosok berikut ini.
Kepemimpinan Kim mungkin bisa digantikan oleh keluarga lainnya yang diproyeksikan semacam kelanjutan dari dinasti Kim.
Kepemimpinan juga bisa diberikan kepada kakak Kim Jong-Un yaitu Kim Jong-Chul.
Pria berusia 37 tahun itu adalah putra kedua dari Kim Jong-Il setelah Kim Jong-nam yang berakhir dibunuh.
Chul melimpahkan kepemimpinan kepada adik laki-lakinya namun pada 2018 dia dilaporkan kembali ke rezim Pyongyang.
Terlepas dari keterkaitan dengan rezim ia juga tampak dalam sejumlah acara seperti konser Eric Clapton di Berlin, London dan Singapura.
Kemudian, keponakannya Kim Han-Sol yang juga bisa menjadi calon penggantinya.
Ia adalah anak dari Kim Jong-Nam yang diduga dibunuh di Malaysia karena alasan politik awal tahun 2018.
Pria 22 tahun itu mengatakan, ingin kembali ke Korea Utara dan meningkatkan negara, jadi Kim melihatnya sebagai ancaman potensial.
Korea Utara dilaporkan telah melakukan perombakan besar-besaran dalam hubungan antara partai dan militer ketika Kim berupaya mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan.
Dia diduga tidak mempercayai para jenderalnya dan telah menunjuk sekutu dekat Choe Ryong-hae untuk mencari pengkhianat, takut akan kudeta gaya Mugabe.
Ri Myong-su, kepala staf Tentara Rakyat Korea, juga telah memeriksa perbatasan negara nakal itu dengan Korea Selatan.
Dia diduga diperintahkan untuk menutup perbatasan, memastikan tidak ada pembelot lain yang bisa melarikan diri.
(Afif Khoirul M)