Advertorial
Intisari-online.com - Sebelum ini Korea Utara menyatakan bahwa negaranya bebas dari virus corona.
Mereka melaporkan pada WHO bahwa tidak ditemukan satupun kasus Covid-19 do negaranya.
Namun pernyataan ini dengan tegas di tentang oleh komunitas Internasional yang menyatakan bahwa mereka sengaja menutupi kasus tersebut.
Sementara itu, para pembelot mengatakan bahwa negara itu memiliki sistem kesehatan yang rapuh dan terbelakang, akan sengat kesulitan untuk menangani pandemi tersebut.
Selain itu negara Komunis tersebut berdekatan dengan Korea Selatan dan China, dua negara yang memiliki kasus virus corona cukup besar di Asia.
Tentu banyak yang meragukan pernyataan Korea Utara bahwa negaranya masih nol kasus Covid-19.
Namun, penyataan itu tampaknya mulai ditarik kembali oleh Korea Utara karena baru-baru ini ada laporan bahwa Korut tengah terlihat panik.
Mengutip Reuters melalui Asia One Minggu (12/4/20), Korea Utara mendadak menyerukan tindakan untuk memperketat penjagaan negaranya.
Laporan itu mengatakan, mereka ingin memastikan warganya aman dari pendemi virus corona yang dikawatirkan menyebar begitu cepat setelah pertemuan biro politik komite pusat partai.
Pertemuan itu seharusnya dipimpin oleh Kim Jong-Un.
Kantor Berita Pusat Korea mengatakan virus itu tersebar luas dan meciptakan hambatan bagi upaya negara untuk mempertahankan situasi anti-pandemi.
Karena situasinya darurat kelas atas, konsistensi harus dilakukan dan keharusan tindakan untuk perlindungan nasional.
Perwakilan WHO untuk Republik Demokratik Korea mengatakan kepada Reruters pada Selasa bahwa negara itu terus menguji virus corona dan memiliki 500 orang yang dikarantina.
Tetapi mereka belum melaporkan satupun kasus postif virus corona di negaranya.
Dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh di Korea pada Sabtu (11/4) resolusi bersama diadopsi untuk mengambil langkah perlindungan menyeluruh.
Mereka berusaha melindungi orang-orangnya dari penyakit yang mendunia tersebut.
Ini termasuk tujuan mengintensifkan layanan darurat anti-epidemi nasional dan mendorong maju dengan pembangunan ekonomi, meningkatkan pertahanan nasional dan menstabilkan mata pencaharian masyarakat.
Tetapi menurut foto-foto yang dikeluarkan oleh media pemerintah Korea Utara, menunjukkan tidak ada anggota komite yang menghadiri pertemuan termasuk Kim Jong-Un.
Korea Utara sebelumnya mengumumkan, bahwa Majelis Rakyat Besar dijadwalkan akan terjadi pada Jumat tetapi telah ditunda.
Laporan mengatakan, Kim Yo Jong adik perempuan Kim Jong-Un terpilih sebagai anggota pengganti Biro Politik Komite Sentral dari Partai yang berkuasa.
Namun Kim Jong-Un dilaporkan bahwa dia kini justru berfokus pada latihan pesawat militer perngejar.
Kim mengatakan sangat puas, dengan latihan itu karena meningkatkan efisiensi tempur.
Beberapa pejabat yang hadir pada sesi latihan itu terlihat mengenakan masker, tetapi Kim tidak mengenakan apapun terlihat dari foto yang dirilis oleh KCNA.