Advertorial

Virus Corona Sudah Masuk Pedalaman Amazon, Remaja dari Suku yang Terisolasi Ini Meninggal Setelah Terinfeksi, Diduga Ini Penyebabnya

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Dilansir dariworldometers.info pada Minggu (12/4/2020) pagi, kasus positif virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 mencapaii 1.780.315 kasus.

Dilaporkan kasus kematian mencapai 108.828 kasus dan 404.031 orang dinyatakan sembuh.

Tercatat sudah 2012 negara melaporkan kasus positif virus corona. Dan sepertinya akan bertambah.

Bahkan dilaporkan virus yang belum ada obatnya ini sudah masuk ke dalam pedalaman Amazon di Brasil.

Baca Juga: Jenazah Pasien Covid-19 Dibawa ke Pemakaman Tanpa Peti, Para Petugas Pemakaman Ketakutan, Hingga Mereka Lakukan Hal Ini

Dilansir dari tribunnews.com yang mengutip Japan Times, hal ini karena ada seorang bocah dari suku pedalaman Amazon di Brasil yang meninggal dunia setelah dites positif Covid-19.

Bocah berusia 15 tahun merupakan warga suku Yanomami dan berita kematiannya telah diumumkan oleh pemerintah Brasil pada Jumat (10/4/2020) lalu.

Menurut pemerintah Brasil, remaja tersebutsempat dirawat di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Umum Roraima di Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, sejak 3 April 2020 silam.

Baca Juga: Takut Terinfeksi Virus Corona, Ratusan Napi Minta Dibebaskan hingga Terjadi Kerusuhan, Lempari Batu sampai Ada Kebakaran di Dalam Lapas

Setelah mendapatkan perawatan, remaja laki-laki itu meninggal dunia karenakomplikasi pernapasan yang parah pada Kamis (9/4/2020) malam waktu setempat.

Karena kasus ini,sontak menimbulkan kekhawatiran pemerintah akan kerentanan kesehatan pada warga suku Yanomami lainnya.

"Hari ini kami memiliki kasus yang dikonfirmasi di Yanomami, dan itu sangat mengkhawatirkan kami," kata Menteri Kesehatan Brazil, dikutip dari cnn.com.

"Ini jadi perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat adat."

Bukan tanpa alasan.

Sebab Kementerian Kesehatan Brazil sangat tahu bahwa masyarakat adat yang tinggal terpencil di hutan hujan Amazonsangat rentan terhadap penyakit dari luar wilayahnya.

Lalu bagaimana bisa remaja tersebut terinfeksi?

Seperti yang kita tahu, suku yang tinggal di pedalaman hutan Amazon sangat tertutup dari dunia luar.

Menurut kelompok hak asasi Yanomami remaja korban pertamavirus coronaitu sempat bertemu sejumlah orang sebelum jatuh sakit.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 yang Terus Menyebar, Presiden Jokowi Punya Kabar Bahagia untuk Warga Kurang Mampu dan Pengangguran

Bahkan itu terjadi tepat sebelum dia menunjukkan gejala corona.

Sementara itu, Asosiasi Hutukara menilai karena perawatan medis tidak memadaimenjadi alasan lain remajamalang itu meninggal dunia.

Sebab, menurut mereka remajaitu dirawat di rumah sakit selama dua minggu tanpa diagnosa yang jelas.

Padahal dia masuk ke rumah sakit setelah mengalami gangguan pernapasan, yang mirip gejala virus corona.

Karena ada kasus pertama di suku Yanomami, maka pemerintah Brasil harus melakukan tracking sesuai standar WHO.

Di mana mereka harusmelacak warga lain yang sempat berinteraksi dengan pasien. Lalu melakukan tes corona dan mengisolasi mereka.

Selain itu, kasus kematian inijuga mendesak pemerintah menindak penambang emas ilegal didaerah pedalaman Amazon.

Lantaran orang-orang inilah yang diyakini sebagai sumber penyebaran virus corona dipedalaman Amazon.

Bahkan dengan yakinnya,Lembaga Sosial-Lingkungan (ISA) juga mengatakan, virus yang menyebar di sukuYanomamiberasal dari para penambang yang secara ilegal memasuki wilayah adat.

"Hari ini, tidak diragukan lagi faktor utama penyebaran Covid-19di wilayah adat Yanomamikarena ada lebih dari 20.000 penambang ilegal yang masuk dan keluar wilayah tanpa kontrol," kata ISA pada situsnya.

Baca Juga: Indonesia Diminta Tegas Agar Tak Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19, 'Lah PSBB Itu Apa? Peraturannya Sudah Banyak, Tinggal Dipatuhi Saja'

Sementarapemimpin suku Yanomami mengaku bahwa pandemi virus corona bisa menjadi ancaman bagi sukunya.

"Penyakit ini sangat berbahaya bagi kita," kata Dario Yawarioma, seorang pemimpin Yanomami.

DiketahuiSuku Yanomami hidup di hutan hujan dan pegunungan diBrasilutara dan selatan Venezuela.

Suku ini merupakan kelompok masyarakat yang sangat teisolasi di Amerika Selatan dan diperkirakan ada 38.000 populasi di sana.

Sebagian besar terisolasi dari dunia luar hingga pertengahan abad ke-20.

Populasi mereka sempat hancur oleh penyakit campak dan malaria pada 1970-an.

Sementara itu,remaja malang tersebut diketahui sedang belajar menjadi guru di cagar alam Boqueirao, kata Asosiasi Hutukara.

Tercatat, diaadalah orang pribumi ketiga diBrasilyang meninggal setelah tertularvirus corona,menurut surat kabar Globo.

Dua lainnya berasal dari suku Borari dan Muru.

(Ika Nur Cahyani)

(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Bocah Remaja Pedalaman Amazon Meninggal karena Covid-19, Diduga Penularan dari Penambang Asing")

Baca Juga: Tak Heran Korut Miliki 0 Kasus Virus Corona, Ternyata Kim Jong Un Sudah Ancam Pejabatnya dengan 'Konsekuensi Serius' Jika Negaranya Terinfeksi

Artikel Terkait