Find Us On Social Media :

Di Tengah Pandemi Corona dan Merebaknya Isu Rasisme di Amerika, Sebuah Papan Reklame Besar Justru Memuat Tiga Pesan Nabi Muhammad, Ada Apa Gerangan?

By May N, Selasa, 21 April 2020 | 16:00 WIB

Pemerintahan Trump telah menutup perbatasan AS-Kanada dan mulai mendeportasi pencari suaka dan migran lainnya di perbatasan selatan tanpa proses yang semestinya.

Perjalanan udara internasional sebagian besar telah ditangguhkan.

Pendukung dan aktivis imigrasi mengkritik pengumuman Trump, menyebut langkah itu radikal dan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Implikasinya adalah bahwa imigran merupakan ancaman bagi ekonomi Amerika, tetapi kami tahu persis sebaliknya," kata Krish O'Mara Vignarajah, presiden dan CEO Lutheran Immigration and Refugee Service.

Baca Juga: Remaja Bergaya 'Nyeleneh' hingga Tentara Bersantai, Inilah 13 Foto Ilegal Korea Utara yang Kim Jong Un Tidak Ingin Dunia Luar Melihatnya

"Sementara para imigran di seluruh Amerika berada di garis depan mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan hidup kita, sungguh tidak masuk akal untuk mengkambinghitamkan imigran dalam pandemi ini."

Senator Kamala Harris, D-Calif., mengatakan Trump mengambil keuntungan dari situasi ini untuk mendorong kebijakan imigrasi garis kerasnya.

"Trump gagal menanggapi krisis ini dengan serius sejak hari 1. Pengabaiannya atas perannya sebagai presiden telah merugikan banyak orang. Dan sekarang, dia tanpa malu-malu mempolitisir pandemi ini untuk menggandakan agenda anti-imigrannya," kata Harris dalam cuitannya.

Bulan lalu, Trump mengatakan bahwa ia sedang mendiskusikan penutupan perbatasan negara itu dengan Meksiko dan Kanada karena corona.

Baca Juga: Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Detri Warmanto Ungkap Apa yang Dirasakan, 'Bukan Parno Tapi Lebih Waspada'