Find Us On Social Media :

'Kalau Perut Rakyat Bersoal, Tidak Ada Sesuatu yang Tidak Bisa Dilakukan,' Titah Mentan Tetap Lakukan Panen Demi Mencukupi Kebutuhan Pangan di Tengah Pandemi Corona

By Maymunah Nasution, Jumat, 17 April 2020 | 11:38 WIB

Presiden Joko Widodo saat meninjau panen raya jagung.

Intisari-online.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pada masa pademi covid-19 ini panen harus terus dilakukan demi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

Untuk itu, ia meminta petani tetap harus waspada dalam melaksanakan panen.

"Kalau perut rakyat bersoal, maka tidak ada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/4/2020).

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk masalah pertanian semua pihak tidak boleh diam, tidak boleh lengah sedikit pun untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal dalam mencapai harapan itu.

Baca Juga: Inggit Ganarsih, Fatmawati Hingga Naoko Nemoto, Inilah Sosok 9 Istri Soekarno Dengan Petualangan Asmara yang Berbeda-beda

“Sebab, salah satu hal yang penting dalam pertanian menjamin kebutuhan pangan rakyat Indonesia sebanyak 267 juta orang," tegas SYL, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, dia menyebut, sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung pemerintah dalam upaya menanggulangi Covid-19.

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian (Kementan) dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegasnya.

Panen raya di Sumsel

Baca Juga: Kartel Ayahnya Terkenal Brutal Pernah Penggal Kepala, Putri Raja Narkoba 'El Chapo' Bagikan Bantuan saat Pandemi Corona, Ternyata Ada Udang di Balik Batu

Adapun, apa yang dikatakan SYL selaras dengan yang terjadi di Sumatera Selatan. Pasalnya, di Desa Tri Mulya Agung, Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin tengah melangsungkan panen di areal sawah 40 hektar ( ha).

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur Sutris mengatakan, petani tetap melakukan panen padi di masa pandemi Covid-19 dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi ini.

Dia menerangkan, pada saat ini dilaksanakan panen pada areal lebih kurang 40 ha dari total luas tanam 490 ha.

Dia juga menyebut, sekitar 60 persen areal di Desa ini sudah selesai panen, dengan rata-rata produktivitas per ha berkisar 4,2 sampai 5,5 ton.

Baca Juga: 'Aku Jongkok di Sana Dekat Got dan Tempat Sampah dan Menyantap Sate Dengan Lahap' Cerita Soekarno Setelah Dilantik Jadi Presiden Pertama RI yang Sudah Diramalkan Fatmawati

Untuk ragam varietas, kebanyakan yang ditanam petani di sini adalah Inpari 32, Mekongga, dan Lokal.

"Untuk Kecamatan Lalan total luas pertanaman padi lebih kurang 24.500 ha, dan yang telah panen seluas 15.000 ha,” jelasnya

Selain itu, Sutris juga menyebut panen kali ini berlangsung lebih mudah dan cepat karena menggunakan alat mesin pertanian ( Alsintan) combine harvester.

“Dengan menggunakan combine ini panen bisa lebih cepat dan juga dapat menekan kehilangan hasil," ungkapnya.

Baca Juga: 'Kekacauan yang Menggila,' Begini 10 Potret Pengalaman Orangtua Jalani 'Work from Home' Akibat COVID-19 Sembari 'Diteror' Anak-anak Kecil yang Rewel

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) Yulismanto mengonfirmasi hal tersebut.

Menurutnya panen kali ini berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti.

Dia mengatakan, seluruh petugas lapangan, baik penyuluh dan POPT saling bahu membahu membantu petani mengamankan produksi pangan dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

“Kami siap melakukan monitoring langsung untuk melakukan pengamatan dan melaksanakan gerakan pengendalian jika diperlukan, dan akhirnya petani dapat menikmati hasil panennya seperti yang kita lihat hari ini,” katanya.

Baca Juga: Eksklusifkan Keluarga Sebagai Keturunan Dewa, Kim Jong Un 'Palak' Rakyat Korut untuk Rawat Jasad Ayah dan Kakeknya, Jumlah Uangnya Bikin Geleng-geleng Kepala

Memaksimalkan Alsintan

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menyerukan agar bantuan Alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sebab, menurutnya, petani yang menggunakan Alsintan agar usaha taninya lebih efektif dan efisien.

"Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5 sampai 6 hari per ha. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha,” ujarnya.

Baca Juga: Puncak Pandemi Corona di Indonesia Diprediksi Terjadi pada Mei, Tapi Setelah Itu Kasus akan Terus Bertambah Hingga Tembus 100 Ribu, Lalu Kapan Mereda?

Dengan begitu, Sarwo menilai penggunaan Alsintan dapat membuat aktivitas pertanian menjadi 40 persen lebih efisien.

“Alsintan tersebut kalau dikelola dengan baik bukan hanya mendorong indeks pertanaman (IP) petani dari yang semula 2 kali per tahun menjadi 3 kali per tahun, tapi juga meningkatkan produktivitas tanaman,” ujarnya.

Dia juga menyebut, Kementan dalam 5 tahun terakhir sudah gencar memberikan bantuan Alsintan yang dikelola melalui Brigade Alsintan dengan sistem pinjam kepada kelompok tani.

"Kami berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi tanaman padi dan palawija dalam rangka meningkatkan produksi pangan," tukas Sarwo.

Baca Juga: Terima Telepon Setiap Menit dari Rumah Sakit, Sopir Pengantar Jenazah Corona Ceritakan Pilunya Pengantaran Jenazah Covid-19 'Saya Juga Masih Punya Keluarga'

(Inang Jalaludin Shofihara)

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul Panen di Masa Covid-19 Harus Dilakukan, Mentan Minta Petani Tetap Waspada

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini