Find Us On Social Media :

Kisah Runtuhnya Tembok Berlin dan Bersatu Kembalinya Rakyat Jerman, Inspirasi untuk Korsel dan Korut

By Agustinus Winardi, Sabtu, 28 April 2018 | 11:30 WIB

Tembok Berlin akhirnya runtuh setelah pemimpin komunis Rusia Presiden Mikhail Gorbachev gigih mengobarkan semangat demokrasi dan keterbukaan (1990).

Baca juga: Lyndon B. Johnson, si Pengganti John F. Kennedy yang Disebut sebagai Dalang Kehancuran Militer AS dalam Perang Vietnam

Runtuhnya Tembok Berlin yang membuat Jerman bersatu kembali sekaligus merupakan bubarnya negara komunis Rusia (Uni Soviet) dan kemenangan Blok Barat atas idiologi komunis.

Runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet (lalu namanya berubah menjadi Rusia), khusus bagi AS merupakan kemenangan gemilang setelah kekalahannya dalam Perang Vietnam (1975).

Vietnam setelah Perang Saudara memang menjadi negara yang bersatu lagi tetapi di bawah idiologi komunis dan sekekaligus merupakan simbol kemenangan Uni Soviet di era Perang Dingin.

Hancurnya Tembok Berlin dan bersatunya Jerman sebenarnya diharapkan memberi inspirasi bagi Korut dan Korsel untuk bisa bersatu kembali.

Tapi ternyata sulit karena Korut ternyata bisa menjadi negara komunis sangat tertutup hingga kepemimpinan Kim Jong Un.

Sebagai negara komunis Korut memang berbeda dengan China dan Vietnam, karena kedua negara ini sudah menjadi negara ‘komunis kapitalis’ yang sangat terbuka.

Korut bisa dikatakan menjadi satu-satunya negara komunis ‘asli Perang Dingin’ yang sesungguhnya malah menarik perhatian dunia internasional karena termasuk ‘negara komunis langka’.

Tapi rupanya di bawah kemimpinan Kim Jong Un yang masih muda dan juga berjiwa muda, Korut tidak bisa lagi menjadi negara komunis yang tertutup dan mengobarkan semangat lomba senjata nuklir sendirian saja.

Apalagi negara komunis seperti Rusia dan China yang juga sudah sangat terbuka ternyata merasa tidak cocok lagi dengan Korut yang masih berusaha mengucilkan diri itu.

Rusia dan China bahkan ikut mendukung embargo ekonomi terhadap Korut yang dimotori oleh AS dan PBB.