Find Us On Social Media :

Kisah Runtuhnya Tembok Berlin dan Bersatu Kembalinya Rakyat Jerman, Inspirasi untuk Korsel dan Korut

By Agustinus Winardi, Sabtu, 28 April 2018 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com - Pasca PD II antara pasukan Rusia dan AS serta sekutunya yang semula bertempur bersama untuk menghancurkan Nazi Jerman justru saling bermusuhan.

Rusia dan sekutunya berusaha menyebarkan paham komunis dan membentuk kekuatan militer Pakta Warsawa.

Sedangkan AS dan sekutunya yang berusaha menyebarkan paham negara demokrasi dan kapitalis membentuk kekuatan militer bernama North Atlantic Treaty Organisation (NATO).

Permusuhan ideologi antara sekutu Rusia yang di Indonesia dikenal sebagai negara-negara Blok Timur dan sekutu AS disebut sebagai negara-negara Blok Barat itu, antara lain ditandai dengan lomba kepemilikan senjata nuklir.

Baca juga: Meski Perang Dingin, Korsel Siap Bantu Tanggulangi Wabah Penyakit di Korut

Meski antara Rusia dan Amerika dalam kancah perang ideologi atau lebih dikenal sebagai Perang Dingin (Cold War) itu kekuatan militernya tidak berhadapan secara langsung, tetapi negara-negara yang mau dikomuniskan oleh Rusia sekaligus akan dikapitaliskan oleh AS telah terlibat peperangan (perang saudara/civil war) secara langsung.

Ketika Jerman terbagi menjadi dua wilayah, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur, sebenarnya pembagian wilayah itu bukan karena ‘kesalahan Hitler’ tapi lebih karena Rusia dan AS telah menjadi sebagai negara pemenang perang.

Sebagai hadiah negara-negara yang menang perang, Rusia lalu mendapatkan wilayah Jerman Timur dan AS serta sekutunya mendapatkan wilayah Jerman Barat.

Sebenarnya persaingan untuk mendapat wilayah Jerman itu telah terjadi ketika pasukan Rusia dalam PD II terus melaju ke Jerman dari arah Timur dan pasukan Sekutu yang terus melaju dari arah Eropa Barat (Perancis).

Baca juga: Franklin Roosevelt, Meski Lumpuh dan Berkursi Roda Empat Kali Terpilih Jadi Presiden AS serta Penentu Kemenangan PD II

Jadi saat itu pasukan yang terlebih dahulu menguasai Jerman sudah memiliki mental untuk mendapatkan Jerman seluruhnya.

Tapi baik pasukan Rusia maupun Sekutu ternyata memasuki wilayah Jerman pada saat hampir yang bersamaan dan Jerman pun akhirnya dibagi menjadi dua.

Seiring perang idiologi antara Rusia dan AS yang makin memanas antara Jerman Timur dan Barat pun kemudian disekat oleh Tembok Berlin serta menjadi wilayah paling berbahaya di era Perang Dingin.