Find Us On Social Media :

Cara China Mencari Bibit Olahragawan Baru: Tanamkan Bahwa Medali Lebih Penting di Atas Segala-galanya

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 April 2018 | 15:00 WIB

Dalam bidang atletik ringan selain peloncat tinggi Zhu, masih ada peloncat jauh Zou Zhenzian, yang mempunyai kesempatan untuk naik panggung kemenangan. Sisanya masih ada kesempatan untuk mencari pengalaman.

Tinju dan menunggang kuda: no

Di Los Angeles nanti Cina akan ikut serta dalam 26 dari 28 cabang olahraga yang  dipertandingkan. Mereka tidak akan ikut dalam nomor menunggang kuda. Orang Cina menganggapnya menyakiti binatang dan pemborosan, karena membiarkan kuda sehat yang bisa bekerja meloncat-loncat melintasi rintangan.

Tinju juga dianggap barbar dan berbahaya. Lain halnya dengan kung-fu, yang dianggap anggun biarpun sama-sama adu kekuatan. Tinju dilarang di RRC. Yang disayangkan RRC ialah tenis meja dan bulutangkis belum termasuk dalam Olimpiade. Mereka betul-betul jago dalam bidang olahraga ini.

Baca juga: Lanny Gumulya Peloncat Indah Asian Games 1962 yang Serba Bisa dan Berhasil dalam Olahraga maupun Kehidupan Rumah Tangga

"Dalam banyak jenis olahraga kami hanya negara yang sedang berkembang. Kalau kami dalam Pesta Olahraga Musim Panas nanti bisa mencapai tingkat 11 sampai 20, kami harus puas," kata fungsionaris olahraga Wu tentang kesempatan prestasinya.

Kemudian Wu mulai menceritakan tentang  pentingnya olahraga di RRC yang bisa membuat rakyat tambah sehat.

Apakah itu hanya propaganda? Barang siapa pernah berjalan-jalan pukul enam pagi di suatu kota Cina akan melihat pemandanganyang mengesankan. Di Beijing, di Taman Beihei misalnya, ribuan orang bersenam seperti dalam trance.

Jari-jari dilekuk seperti kuncup bunga. Tangan kanan, kaki kiri dinaikkan. Burung bangau melebarkan sayapnya, nama latihan itu.

Tai-chi, bentuk lunak kung-fu, dilakukan oleh orang lanjut usia, tetapi kadang-kadang juga oleh karyawan selama istirahat siang. Seperti di Jepang, orang Cina sering bersenam bersama selama jam istirahat di kantor.

Tai-chi sekarang menjadi olahraga kaum tua. Yang muda lebih suka bertanding mendapatkan sesuatu. Ini sudah dipupuk sejak kanak-kanak.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 1984)

Baca juga: Inilah Senjata yang Telah Mencetak Para Pahlawan Dunia dan Atlet Kelas Internasional di Asian Games