Find Us On Social Media :

Cara China Mencari Bibit Olahragawan Baru: Tanamkan Bahwa Medali Lebih Penting di Atas Segala-galanya

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 April 2018 | 15:00 WIB

Tongkat bergetar sebentai, tapi tidak jatuh. Dengan tangan menengadah ke atas Zhu meloncat ke pelatihnya, lalu menciumnya. Kemudian stadion seperti meledak kegirangan.

Setelah kegembiraan pertama lewat, pemegang rekor dunia itu tahu apa yang bisa dilakukan seorang bintang. Wartawan olahraga internasional yang minta perhatiannya tidak dihiraukan. Ia membiarkan dirinya difoto.

Baca juga: Obor Asian Games Akan Dinyalakan dengan Api Abadi Peninggalan Sunan Kalijaga, Benarkah Nyalanya Tidak Pernah Padam?

Selama itu ia cepat mengenakan sepatunya yang diberi oleh sebuah perusahaan Amerika. Juga pelatihnya suka mengenakan T-shirt dengan lambang sponsor Amerika itu.

Selamat datang di Cina, dunia olahraga modern.  Selamat datang di dunia pemburu rekor, pemain olahraga prof dan orang bisnis.

Tidak usah tiba bersamaan lagi

Beberapa tahun yang lalu keinginan untuk mengejar prestasi tinggi dalam bidang olahraga masih dianggap tabu di negara dengan semilyar penduduk itu. Waktu itu persahabatan Iebih penting dari kemenangan, menurut Ketua Mao.

Waktu mereka bertanding lari jarak jauh dengan rekan-rekan dari Albania misalnya, semua diatur sedemikian rupa, sehingga olahragawan Cina dan Albania tiba bersamaan di garis finish. Daftar hasil pertandingan tidak diumumkan.

Mengejar medali dianggap rendah, ditulis dalam  sebuah tajuk tahun 1975 di koran Beijing. Obat bius borjuis itu meracuni moral manusia sosialis dan mendorong dia mengabdi pada kelas reaksioner.

Baca juga:Masih Muda dan Tidak Diunggulkan, Namun Lanny Kaligis Menjadi Ratu Gelanggang Tenis Asian Games

Sekarang orang Cina paling getol mengcjar medali. Andaikata di suatu provinsi dipecahkan rekor panahan misalnya, langsung dimuat di halaman depan koran-koran. Menurut sebuah statistik tahun 1982 olahragawan Cina telah merebut tidak kurang dari 415 medali emas, tiga belas gelar juara dunia dan sebelas hasil terbaik di dunia.

"Kita pernah dijuluki orang sakit dari Asia, tetapi kami sekarang yang paling sehat," tulis majalah vak Cina Sports. Waktu Asian Games berlangsung mereka setiap hari membuat hasil  pertandingan. Ternyata RRC untuk pertama kalinya mengungguli Jepang.