Penulis
Intisari-online.com -Sejak Perang Dunia 2 berakhir masih ada ketegangan antara Uni Soviet dan Amerika.
Siapa sangka, di akhir tahun 1945 Amerika telah berpikir untuk memulai Perang Dunia 3.
Hal ini terungkap dari dokumen rahasia mengenai operasi rahasia Amerika Serikat.
Negara adidaya tersebut rupanya pernah melancarkan serangan di Inggris hanya menggunakan bualan semata.
Melansir Express.co.uk, sejak Perang Dunia 2 hampir usai, ketegangan yang ada antara Uni Soviet dan Amerika masih kuat.
Ketegangan yang muncul akibat kedua negara yang sama-sama bertekad untuk melawan Nazi tersebut membuat aliansi mereka runtuh.
Selanjutnya, Perang Dingin pun terjadi.
Ketegangan itu membuat Joseph Stalin membuat Tirai Besi sepanjang Blok Timur.
Amerika khawatir persoalan Tentara Merah Rusia sampai ke Eropa Barat hanya masalah waktu saja.
Mereka bisa sampai ke Eropa Barat kapan saja.
Akhirnya pada Agustus 1946, Inggris menerima permintaan rahasia dari Amerika.
Permintaan dari Pimpinan Angkatan Laut Amerika tersebut berupa survei topografi di tepi pantai Inggris.
Inggris menyetujui survei tersebut dan operasi tersebut dinamakan Operation Sandstone pada Agustus 1946.
Survei tersebut bertujuan untuk menggali informasi terkait kondisi lepas pantai di Inggris.
Lengkap dengan kemiringan pantai dan kedalaman laut.
Gunanya bagi Amerika adalah untuk memudahkan Angkatan Laut Amerika mendarat di daratan Inggris.
Sehingga, saat ada serangan dari Soviet mereka sudah lebih siap duluan.
Dr Dan Gilfoyle, dari Arsip Nasional mengatakan pada minggu lalu, "pada 16 September 1952, S J Bassett dari Departemen Intelijen Angkatan Laut memberi sebuah memorandum.
"Ia merekam pada Agustus 1946 Komite Intelijen Gabungan telah menerima permintaan dari Angkatan Laut Amerika untuk survei kondisi daerah pantai Inggris.
"Dengan ancaman Perang Dingin, Amerika takut jika Inggris akan diserang Uni Soviet dan informasi terkait pantai-pantai di Inggris akan penting bagi Amerika untuk meminimalisir serangan Uni Soviet.
"Menurut Bassett, Ketua dari Staff Komite menyetujui survei pantai tersebut.
"Hasil yang akan didapatkan berupa data kondisi pantai, kemiringan pantai dan kedalaman laut.
"Informasi itu akan penting dalam mengantisipasi serangan Uni Soviet."
Rencana tersebut berlanjut selama era Perang Dingin sampai pertengahan tahun 1960-an.
Sampai saat itu hampir seluruh tepi pantai Inggris telah disurvei.
Setiap bagian dari pantai telah dipetakan dengan baik serta difoto untuk melihat adanya tantangan yang menghalangi masuknya truk, jeeps dan persenjataan Amerika.
Surveyor yang bekerja di Pantai Norfolk antara King's Lynn dan Cromer menemukan pantai berbatu dengan tumpukan kayu.
Baca Juga: Cuti Bersama Idul Fitri 2020 Digeser ke Akhir Tahun, Inilah Kesepakatan yang Dihasilkan Pemerintah
Hal itu bisa dimanfaatkan untuk membentuk groin.
Groin menurut Wikipedia adalah struktur hidrolik yang dibangun dari tepi pantai atau dari delta sungai.
Fungsinya untuk mengganggu aliran air dan batasi pergerakan sedimen.
Biasa terbuat dari kayu atau bebatuan.
Foto yang diambil sangat mendetail dan diambil dari sudut yang sangat presisi.
Walaupun akhirnya serangan Soviet tidak pernah datang, data yang terkumpul memberikan pengetahuan yang luar biasa terkait kondisi pantai Inggris sampai saat ini.
Pasalnya, foto dan data itu bisa digunakan untuk mempelajari abrasi pantai yang terjadi.
Dr Gilfoyle menyebut: "Operation Sandstone berakhir pada 1966, tetapi sebelumnya belum pernah ada foto mendetail dan deskripsi rinci dari pantai Inggris.
"Survei tersebut untungnya tidak pernah diperlukan untuk tujuan awal dan datanya tetap tersimpan dengan rapi.
"Mengikuti proyek konservasi dan katalog di Arsip Nasional, mereka bisa tersedia untuk publik.
"Data ini bisa berguna untuk mempelajari lingkungan, karena foto-fotonya sangat mendetail dan menunjukkan kondisi pantai di tahun 50-an.
"Ditunjukkan secara digital, dapat terlihat penanda penting dalam perubahan kondisi pantai selama 60 tahun."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini