Find Us On Social Media :

Diiringi Paspampres, Presiden Joko Widodo Bagi-bagi 400 Paket Sembako ke Pengemudi Ojek Online dan Pedagang Asongan di Jakarta

By Khaerunisa, Kamis, 9 April 2020 | 20:10 WIB

Presiden Joko Widodo Bagi-bagi sembako kepada pengemudi ojol dan pedagang asongan

Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo membagikan sembako ke sejumlah pengemudi ojek online (ojol), di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/4/2020).

Sebuah video dibagikan salah satunya oleh akun Instagram @gojek24jam.

Dalam video tersebut tampak mobil presiden yang diiringi sejumlah Paspampres berjalan perlahan di depan pangkalan ojol,

Kemudian saat mobil berhenti, para Paspamres mengambil bungkusan sembako di bagasi mobil tersebut untuk dibagikan ke para pengemudi ojol.

Baca Juga: Bagai Penyegar di Tengah Bencana, Jokowi Gratiskan Tarif Listrik Selama 3 Bulan, ini Rinciannya

Tampak beberapa pengemudi ojol menerima bungkusan tersebut dari Paspampres.

Saat pengemudi ojol mendekat, salah satu Paspampres pun seolah memberikan gestur agar mereka tetap menjaga jarak (physical distancing), sehingga pengemudi ojol membalasnya dengan menunddukkan badan tanda terima kasih.

Tak lama kemudian, mobil presiden pun kembali melaju.

"Presiden Jokowi membagikan sembako di Kawasan Harmoni Jakarta Pusat, Kamis (9/4)," tulis akun @gojek24jam.

Baca Juga: Ikuti Protokol Kesehatan yang Ada dan Tak Mungkin ke Mushala, Begini Kisah di Balik Video Tenaga Medis yang Shalat Mengenakan ADP Lengkap: 'Itu Adalah Berjuang'

Hingga tulisan ini dibuat, postingan tersebut telah tayang lebih dari 28 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 300 komentar.

Sebagian warganet ikut mengucapkan terima kasih kepada Paspampres yang membagikan sembako. Namun sebagian lainnya mengkritik cara yang dilakukan untuk membagikannya.

"Mantaaap, sehat terus ya PAK PASPAMPRES ????????????," tulis @muhammadfachmi_nazzaruddin.

"Makasih bapak2 paspamres????," tulis @iqbaal.rz.

Baca Juga: Gempuran COVID-19 Terus Berlanjut Merata secara Global, Xi Jinping: China Harus Mempersiapkan Skenario Terburuk

"Seneng liat nya ????????????," tulis @peti_graha.

"Wkwkwkwkwk kan bisa melalui rt rw pak, biar orang2 dirumah aja," tulis @zalikalyunaf.

"Door to door lebih efektif," tulis @bahadur5494.

Sementara itu, melansir Kompas.com, Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin mengatakan bahwa pembagian sembako tersebut dilakukan saat Presiden Joko Widodo pulang dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk kembali ke Istana Bogor.

Baca Juga: Bukan Terinfeksi Orang Lain, Penyebab 51 Orang Pasien Sembuh Corona Kembali Positif di Korsel Jauh Lebih Membuat Cemas Para Ahli

"Presiden pulangnya ke arah (Jalan) Medan Merdeka Barat, ke arah Harmoni terus pulang menuju Kemayoran.

"Nah sepanjang Kemayoran itu presiden membagi-bagikan sembako," kata Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin.

Menurut Bey, ada 400 sembako yang dibagikan. Isinya terdiri dari beras, minyak, mie instan, kecap, susu, dan kebutuhan pokok lain.

Dari keterangan Bey, diketahui bahwa iring-iringan Presiden Jokowi tidak hanya membagikan sembako di satu tempat, melainkan berhenti beberapa kali di sepanjang perjalanan.

Baca Juga: Potret Mengharukan di Tengah Physical Distancing, Seorang Saumi Setia Menunggu Istrinya yang Jalani Kemoterapi Kanker, Lihat Bagaimana Pria Ini 'Berkemah' di Halaman Ruang Rawat Sang Istri

"Tidak dibagi di satu tempat. Jadi berhenti, terus bagi-bagi, terus jalan lagi," kata Bey.

Selain itu, Bey juga menyampaikan bahwa selain kepada para pengemudi ojol, sembako tersebut juga diberikan kepada para pedagang asongan.

Masih dilansir dari Kompas.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian memastikan pembagian sembako ini tidak menimbulkan kerumunan yang dapat menyebabkan penyebaran virus corona Covid-19.

"Itu dilakukan ke pengemudi gojek yang menunggu penumpang, jadi tidak menimbulkan kerumunan, bukan sesuatu yang diumumkan sebelumnya sehingga orang berbondong-bondong datang," kata Donny.

Baca Juga: Tak Kunjung Pulang ke Rumah, Jenazah Remaja 13 Tahun Ditemukan Warga Terkubur Setengah Badan

"Tetap diperhatikan jarak aman. Tidak masalah," ujar dia.

Seperti diketahui, penurunan kegiatan ekonomi masyarakat menjadi salah satu dampak dari mewabahnya virus corona.

Masyarakat yang paling disulitkan dengan keadaan tersebut adalah kalangan menengah ke bawah, juga para pekerja harian seperti pengemudi ojek online.

Baca Juga: Kapal Motor Lambelu Menjadi Saksi Perjuangan Hidup dan Mati Saat Seluruh Kapal Dilarang Bersandar ke Pelabuhan NTT, Suasana Mencekam Ketika Penumpang Pilih Meloncat dari Kapal!