Find Us On Social Media :

Mission Impossible Agen CIA di Iran yang Sukses Membebaskan Sandera Dengan Modal Make Up Artis

By Agustinus Winardi, Kamis, 26 April 2018 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Aksi spektakuler para agen rahasia dalam film Mission Impossible seperti yang dibintingai oleh Tom Cruise sesungguhnya adalah khayalan belaka.

Pasalnya kemampuan menyamar, seperti ‘mengelupas’ wajah yang bisa begitu diandalkan dalam kegiatan mata-mata sebenarnya sangat berbahaya karena rawan diketahui oleh musuh.

Namun, teknik penyamaran ala film Mission Imposible bermodal kemampaun make up artis ternyata pernah pernah dipraktikkan para agen CIA dalam operasi pembebasan sandera di Teheran dan ternyata berhasil secara gemilang.

Operasi Mission Imposible CIA itu digelar pada bulan Januari 1980 di bawah pimpinan Tony Mendez.

Baca juga: Seram! Pesawat Kiriman CIA Ini Sering Terbang di Langit Indonesia Tanpa Terdeteksi

Mendez adalah kepala bagian penyamaran Kantor Layanan Teknis CIA – subdivisi dinas intelijen pusat yang mengkhususkan diri pada penggunaan teknologi khusus, obat-obatan dan ilusi.

Sasarannya adalah enam staf Departemen Luar Negeri AS yang terperangkap di Kedubes Kanada.

Revolusi Iran saat itu rupannya telah membuat warga AS yang sedang bekerja di Teheran terpisah.

Sebagian besar berhasil berkumpul dan berlindung di gedung Kedubes AS, sementara yang lain ada yang mencari perlindungan di gedung Kedubes Kanada.

Baca juga: Tak Hanya Gunakan Peralatan Canggih, CIA Juga Libatkan Maestro Sulap Untuk Dapatkan Targetnya

Untuk yang berada di Kedubes Kanada inilah Washington menugaskan Mendez.

Dengan segala ketenangannya, Mendez memulainya menerapkan teknik penyamaran setting ‘panggung’ dan make up artis guna membebaskan sandera laiknya sineas Hollywood merencanakan setting film layar lebar.

Berlagak sebagai pengusaha asal Swiss, suatu hari ia mengundang media massa untuk mengumumkan bahwa dirinya tengah mempersiapkan film fiksi ilmiah mahabesar berjudul ‘Argo’.

Wartawan dijamu di rumah produksi Studio Six Production yang baru saja didirikan di sebuah sudut Hollywood.

Baca juga: MKULTRA, Proyek Super Rahasia Obat Beracun CIA yang Awalnya Justru Memakan Korban Penciptanya Sendiri

Tak ada yang tahu bahwa jumpa pers itu sebenarnya hanya tipuan belaka, juga tentang rumah produksi itu.

Hasilnya cukup menggembirakan. Pemberitaan dan berita dari film dipampang satu halaman penuh di koran bisnis yang cukup berpengaruh, Variety, dan jadi pembicaraan sineas internasional.

Tak lupa Mendez mengatakan bahwa Studio Six tengah mencari sebuah negara yang dipandang tepat untuk dijadikan latar belakang film.

Yang diinginkan adalah sebuah negara bernuansa Arabian, dan Mendez melayangkan surat tawaran pertamanya ke otoritas Iran.

Baca juga: Demi Menembus Pertahanan Intelijen KGB, CIA Ciptakan Obat Pemicu Hipnotis Bagi Korbannya

Terbujuk oleh bualannya bahwa film tersebut bisa dimanfaatkan untuk membalikkan citra Iran yang telah dicap sebagai negara yang doyan kekerasan, mereka langsung menyatakan persetujuannya.

Tanpa curiga mereka pun segera memberikan izin kepada sebuah tim pencari bakat yang akan dikirim terlebih dulu untuk mencari tempat-tempat yang sekiranya bisa mewakili Iran.

Saat itulah Mendez mulai beraksi. Atas supervisi John Chambers, penata rias kawakan yang pernah memenangkan Piala Oscar, ia menyiapkan teknik penyamaran yang diperlukan.

Hanya didampingi seorang staf, Mendez terbang ke Teheran pada Januari 1980, berbekal visa dari Kedutaan Iran di Swiss.

Baca juga: Demi Dukung Palestina, Pemuda Ini Nekat Retas Email Pejabat Tinggi CIA

Kehadirannya diterima dengan sangat baik oleh otoritas Iran. Tak lama setelah melakukan pertemuan formal, mereka pun diam-diam banting setir ke arah gedung Kedubes Kanada.

Awalnya, para diplomat yang akan dibebaskan amat menyangsikan kemampuan Mendez.

Tanpa senjata, tanpa pasukan khusus, dan hanya berbekal tatarias artis? Mungkinkah Mission Imposible itu berhasil?

Pasalnya jika sampai rencana merias para sandera itu gagal, mereka bisa lebih cepat terbunuh.

Untuk meyakinkan para sandera itu, Mendez pun ‘terpaksa’ mempertunjukkan kepiawaian tangannya memainkan trik sulap yang sudah dikuasai para agen CIA.

Meski masih sangsi akan keberhasilannya, keenam staf Deplu itu pun menurut. Untuk itu mereka kemudian dipersiapkan paspor serta visa palsu yang lagi-lagi merupakan hasil karya Mendez.

Mereka lalu bertanya bagaimana cara keluar dari Iran dengan teknik tatarias yang digambarkan Mendez?

Mendez dengan tenang mengatakan bahwa mereka tidak akan keluar sebagai diplomat, tetapi sebagai pemandu bakat ala Hollywood dengan gaya dan dandanan yang disesuaikan.

Meski merasa konyol, perintah itu kemudian mereka lakukan tanpa banyak tanya lagi.

Keenam diplomat yang sudah tidak betah tinggal di gedung Kedubes Kanada itu pun didandani dengan make-up dan setelan baju yang tak pernah mereka bayangkan.

Rambut disemir keabuan dan di-blow, sementara setelan yang harus dikenakan adalah kemeja sutra kancing terbuka dipadu celana ketat tanpa saku.

Sebagai pelengkap, mereka juga harus mengenakan kalung liontin.

“Jika ingin segera bebas, kalian harus berubah total,” pinta Mendez. Mereka pun mengangguk saja ketika untuk urusan berjalan, diminta untuk meniru gaya orang-orang Hollywood yang rata-rata pesolek.

Mereka diminta melakukannya berkali-kali agar fasih. Kepada setiap diplomat kemudian diberikan tiket penerbangan Swissair, berangkat dari Bandara Merhabad, Teheran, pagi 28 Januari 1980.

Penerbangan diatur sepagi mungkin untuk memperkecil kemungkinan pengawasan petugas yang terlalu detail.

Pagi hari anggota Garda Revolusi yang bertugas biasanya masih mengantuk. Kondisi itu memang lebih menguntungkan untuk mengelabuhi mereka.

Pada hari H serta jam J yang telah ditentukan, mereka pun melenggang di hadapan para petugas bandara dengan tampilan yang luar bisa menggelikan.

Para petugas hanya terpana saja ketika di hadapan mereka melintas serombongan kru film yang lebih mirip rombongan sirkus itu.

Berlenggak-lenggok dengan koper-koper besar yang telah dihiasi stiker-stiker bendera Kanada.

Tipuan Mendez ternyata berhasil. Tak ada kesulitan berarti hingga rombongan masuk ke dalam pesawat.

Mereka mendarat di Zurich, Swiss, pada sore hari, dan operasi pembebasan bak film Mission Impossible itu mendapatkan pujian dari berbagai pihak.

Tak kurang ilusionis Jim Steinmeyer mengacungkan jempol terhadap teknik pembebasan yang digubah Tony Mendez.

Pembebasan enam staf Departemen Luar Negeri AS itu pun menjadi cerita dan legenda tersendiri di kalangan dinas intelijen Amerika.

Pasalnya tanpa menggunakan kekerasan sama sekali semua sandera bisa dibebaskan bak aksi spektakuler dalam film Mission Imposible.