Penulis
Intisari-online.com -Wabah Covid-19 yang merebak kian parah dari ke hari semakin membuat banyak pihak ketakutan.
Lockdown dan status darurat nasional telah diterapkan oleh banyak negara.
Selain itu peraturan menjaga jarak berupa social dan physical distancing telah digalakkan oleh pemerintah dan polisi.
Banyak tempat publik tutup seperti sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan pasar serta mall.
Hanya tinggal supermarket yang masih buka untuk menyediakan kebutuhan masyarakat.
Baik pemerintah pusat dan daerah di masing-masing negara telah terapkan peraturan ketat ini.
Sebab jika tidak dijaga dengan baik, virus Corona penyebab penyakit Covid-19 dapat menyebar dengan sangat mudah.
Baru-baru ini ada cerita menarik mengenai cara seorang walikota menertibkan warganya untuk turuti aturan jaga jarak.
Walikota, Alton, Illinois, Amerika Serikat itu meminta dan peringatkan warganya minggu lalu untuk tetap berada di rumah.
Kemudian muncul laporan polisi jika banyak pihak tidak mengindahkan perintah yang sangat jelas tersebut.
Akhirnya walikota tersebut dengan tegas perintahkan kepolisian Illinois untuk menggunakan kemampuan hukum mereka untuk membubarkan perkumpulan warga.
Serta, menghukum warga yang memang nakal dan tidak mau diajak bekerjasama.
"Saat ini adalah waktu yang sangat serius dan saya mohon kalian semua tetap berada di rumah," ujar Brant Walker, walikota Alton, dalam briefing yang ia sampaikan pada Jumat.
Kurang dari 48 jam kemudian, polisi menggerebek perkumpulan yang digelar di pusat kota Alton, yaitu Hiram's Tavern.
Siapa sangka, salah seorang yang hadir membuat walikota sangat malu sampai tidak tahu akan menaruh mukanya di mana.
Siapa kira-kira yang ada di perkumpulan ini?
Rupanya, sosok itu adalah istri dari walikota sendiri.
Pasti semua orang heran, istri dari aparatur pemerintah justru melanggar aturan yang dibuat suaminya sendiri.
Meski begitu, Walker tetap tenang dan menjelaskan semuanya.
Pada pengumuman yang ia buat di hari Senin, polisi telah menginvestigasi da hentikan acara tersebut.
Mereka dianggap melanggar aturan hukum daerah dan acara itu dibubarkan pukul 1 dini hari pada hari Minggu.
Ia juga diberi tahu oleh polisi jika istrinya berada di sana.
Namun, ia tetap tenang dan mengatakan tidak akan ada perlakuan berbeda kepada istrinya.
"Aku telah perintahkan ketua polisi untuk perlakukan dia seperti halnya warga Alton lain yang melanggar aturani dan memastikan ia tidak mendapatkan perlakukan spesial apapun," ujarnya.
Illinois menjadi salah satu negara bagian yang lakukan aturan tetap di rumah dengan ketat.
Aturan itu melarang semua acara kumpul-kumpul baik untuk sosial maupun perseorangan.
Departemen Polisi Alton mengatakan dalam pers rilis jika mereka telah menerima beberapa komplain dari warga.
Komplain tersebut berbunyi jika walaupun aturan jaga jarak dilakukan, bar dan club-club tetap buka pada akhir minggu.
Pers rilis tersebut juga diikuti pernyataa jika polisi tidak ada izin sebelumnya dari acara kumpul-kumpul yang telah mereka gerebek tersebut.
Luar biasa, polisi Alton mengkonfirmasi kepada CNN jika mereka melanggar adanya peraturan kriminal dari aksi tidak bertanggung jawa tersebut.
Minimal hukuman yang bisa diterima oleh pelanggar hukum ini antara lain dipenjara selama setahun atau denda 2.500 USD.
Walikota juga menyebut ia malu dengan aksi istrinya.
"Istriku adalah seorang dewasa yang bisa membuat keputusan sendiri, dan di waktu sesingkat ini dia tunjukkan ketidakmampuannya membuat keputusan," ujar Walker.
"Kini dia akan hadapi konsekuensi yang sama dengan para pelanggar hukum lainnya karena melanggar aturan 'Tetap di Rumah' selama insiden ini.
"Saya sangat malu dengan insiden ini dan meminta maaf kepada warga Alton terkait bagaimana insiden ini permalukan kota Alton," tutupnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini