Advertorial
Intisari-online.com - Hingga kini sebanyak 181 negara di dunia diklaim sudah terinfeksi virus corona.
Bahkan mungkin sudah tidak ada lagi tempat teraman di dunia ini yang benar-benar bebasa dari virus corona.
Namun di tengah kekhawatiran pandemi itu terus merebak, Korea Utara dengan sesumbar mengatakan bahwa negaranya masih bebas dari virus corona.
Mereka menyebut tidak ditemukan satupun kasus virus corona di negeri Kim Jong-Un tersebut.
Sementara itu, negara paling tertutup di dunia itu juga terus melakukan upaya pencegahan dengan ketata.
Seperti menutup rapat perbatasan, dan memberlakukan hukum militer bagi siapa saja yang nekat melanggar batas.
Hingga menggunakan pengeras suara yang dibunyikan setiap hari dengan memperingatkan gaya hidup sehat.
Meski demikian, benarkah Korea Utara menjadi negara yang benar-benar bebas dari virus corona, mungkin data ini bisa menjawabnya.
Melansir Daily Express pada Rabu (8/4/20), kini Korea Utara membuat pembaharuan realtime pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait pengujian virus corona.
Negara itu menyediakan pembaharuan mingguan dari hasil program pengujiannya, menurut perwakilan WHO di Pyongnyang.
Menurut WHO mereka sudah melakukan tes uji pada 790 orang yang diselesaikan pada 2 April lalu.
Mereka melaporkan hasilnya negatif, tak ditemukan satupun orang positif dengan virus corona di Korea Utara.
Dari 709 orang yang duji ada 11 orang asing dan 698 warga Korea Utara.
Sementara itu sebanyak 509 orang di karantina oleh Korea Utara, dua di antaranya adalah orang asing dan 507 warganya sendiri.
Dia menambahkan, "Sejak 31 Desember 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, yang mencakup 380 orang asing."
Korea Utara mengumumkan telah menerima alat uji diagnostik dari China dan Rusia, yang memungkinkan mereka melakukan pengujian secara luas.
Sementara pada masa karantina ribuan orang dan ratusan orang asing termasuk diplomat dimasukkan ke dalam ruang isolasi.
Selain itu, Korut memasang drive desinfeksi dengan media pemerintah terus menerus mendesak warganya untuk mematuhi arahan pemerintah.
Pak Myong Su, direktur markas besar darurat anti-epidemi di Korut menegaskan bahwa upaya tersebut sepenuhnya berhasil.
"Sejauh ini tak ada satupun orang yang dinyatakan positif Covid-19 di negara kami," ujar Pak.
Namun klaim Korea Utara tersebut justru semakin mengundang cemooh dari negara lain dan para ahli di dunia.
Mereka menyebut sangat mustahil negara itu bebas dari virus corona, sementara negara tetangganya adalah negara dengan dampak terparah akibat covid-19 seperti Korea Selatan dan China.
Bahkan, Komandan Militer AS Jenderal Robert Adams di Korea Selatan mengatakan, pernyataan Pyongnyang bahwa mereka bebasa dari virus corona adalah tidak benar.
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa itu adalah klaim yang tidak benar, berdasarkan laporan semua intel yang melihatnya," jelas Jenderal Adams.
Pandangan ini juga didukung oleh seorang mantan dokter Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan, Choi Jung-hun.
Dia mengatakan, "Mendengar ada banyak kematian, di Korea Utara tetapi pihak berwenang tidak mengatakan disebabkan karena virus corona."