Sebagai pasukan pilihan pengawal Kim Jong Un, para personel ini kemampuan tempur dan beladiri tidak jauh berbeda dengan pasukan-pasukan khusus pengawal presiden di negara-negara lainnya.
Mereka harus mahir beladiri, menembak, berpenampilan ideal, paham ilmu diplomatik, dan lainnya.
Semua kemampuan itu diperoleh melalui latihan keras dan brutal selama 2 tahun.
Namun khusus untuk pasukan pengawal keluarga Kim Jong Un yang jumlahnya mencapai 100 ribu personel dan bersenjata sangat lengkap, mereka harus melakukan pengawalan secara total dan fanatik serta menganggap keluarga Kim Jong Un sebagai ‘keluarga para dewa’.
Pasalnya keluarga besar Kim Jong Un bisa melakukan apa saja di Korut termasuk melakukan kejahatan dan para pengawal yang sudah dicuci otak itu, tetap harus melindunginya.
Meski keluarga Kim Jong Un memiliki pengawal sebanyak 100 ribu personel terlatih dan fanatik, personel yang selalu melekat selama 24 jam hanya sekitar 120 orang.
Sebanyak 120 orang personel ini merupakan tentara terpilih dan cenderung diisolasi termasuk dari keluarganya sendiri demi menjamin keamanan keluarga Kim Jong Un selama 24 jam di mana pun berada.
Maka tidak mengherankan jika Kim Jong Un yang akan menghadiri acara makan siang di Panmunjeon yang sudah steril dari ancaman ‘serangan semut’ sekalipun, mobil Kim masih dikeliling 12 pengawal pilihan yang lari komando dalam kondisi diam, fanatik, dan siap menghadapi gangguan jenis apa pun.
(Agustinus Winardi)