Penulis
Intisari-Online.com - Aktivitas mudik dapat berisiko bagi pemudik sendiri maupun orang-orang di kampung halaman.
Bagi pemudik, risiko terjadi ketika ia berada di perjalanan menggunakan transportasi umum seperti kereta dan bus.
Sementara kini, virus corona semakin membingungkan karena bisa jadi seseorang positif tanpa gejala. Kemungkinan, seseorang menjadi pembawa virus tanpa menyadarinya.
Namun, belakangan pemerintah menyampaikan jika tidak ada larangan mudik, meski disertai dengan protokol yang harus dipatuhi para pemudik.
Terkait kemungkinan orang-orang melakukan mudik, khususnya dari ibukota Jakarta, baru-baru iniGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengurai pesan yang disampaikan petani.
Pesan itu dilayangkan petani khusus untuk warga Jakarta.
Pesan dari petani tersebut berkenaan dengan imbauan agar warga Jakarta tidak mudik.
Ya, meski tidak dilarang, imbauan untuk tidak mudik tetap gencar digalakkan.
Pun dengan para petani yang secara khusus mengurai permintaannya untuk para warga Jakarta.
Pesan dari petani tersebut dibagikan langsung oleh Ridwan Kamil.
Melalui laman Instagram-nya yang sudah terverifikasi, Ridwan Kamil mengunggah video seorang pria memakai caping yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang petani.
Dengan bahasa sunda, sang petani memberikan imbauan menohok untuk warga Jakarta.
Yakni agar warga Jakarta saat ini tidak mudik dulu ke kampung halaman.
Sebab jika warga Jakarta banyak yang mudik, para petani khawatir warga ibu Kota tersebut akan membawa virus Covid-19.
Kedatangan virus corona ke desa pun diakui sang petani akan membuat kehebohan di kampung.
Pun dengan mereka, para petani yang akan ikut tertular virus corona.
Jika hal itu sampai terjadi, sang petani tak bisa membayangkan siapa nantinya yang akan bertani guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat jika petani terjangkit virus corona?
Dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (4/4/2020), berikut adalah pesan menohok dari petani untuk warga Jakarta :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wahai orang Jakarta, tolong pada diam dulu di rumah, sekarang di sana sudah ramai virus. Kami di sini para petani, berusaha, berikhtiar menanam padi, ikan, dan lain-lain. Buat siapa ? Untuk orang Jakarta
Sekarang saatnya Anda semua diam dulu di rumah. Jangan mudik, jangan pergi kesini, karena di Desa akan kesusahan bila terdampak wabah penyakit. Jika kalian datang ke sini membawa virus, nanti kalau saya sakit, siapa yang bakalan bertani ?
Anda tinggal dulu cuman sementara. Kalau kata pemerintah sekarang, jangan dulu ke masjid, itu bukan artinya dilarang sholat. Sholat di tempat masing-masing dulu. Khwatir menular, diam di rumah dulu.
Kenapa ? Kalau kelak nanti menyebar ke para petani, kalau kami semua mati di sini, siapa yang akan bertani, menanam padi ? Kami kalau kena wabah seperti ini mungkin nanti tidak bisa kerja. Mengolah lahan, meyediakan bahan makanan, ini semua kan untuk kebutuhan orang kota
Di kota juga kalau uang melimpah, tidak ada bahan hasil tanam, apa yang mau dibeli ? Tidak enak makan duit. Apa boleh buat, diam dulu di rumah, ya
Ridwan Kamil Potong Gajinya 4 Bulan ke Depan
Untuk mengurangi penyebaran virus corona, gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat akan dipotong selama empat bulan.
Pemotongan gaji itu juga berlaku bagi gubernur dan wakil gubernur.
Tak tanggung, jumlah gaji yang dipotong yakni selama empat bulan.
“Bewara
Untuk mengurangi beban masyarakat dan percepatan penanggulangan penyebaran virus Covid-19,
maka gaji Gubernur, Wakil Gubernur dan para ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS Pemprov Jawa Barat akan dipotong selama 4 bulan ke depan,” tulisnya pada keterangan foto.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga mengajak masyarakat lainnya untuk ikut menyumbang.
Ajakan itu diperuntukan bagi masyarakat yang mampu dan memiliki kelebihan harta.
Yakni sama-sama menyumbang untuk masyarakat yang kurang mampu.
“Kepada mereka dan kelompok masyarakat lainnya yang memiliki keluangan harta (sedekah, infak, zakat dll)
mari kita bersama-sama menyumbang kepada perjuangan melawan virus ini dan menolong masyarakat yang tidak mampu melalui kesetiakawanan sosial,” ujar Ridean Kamil.
“Bersama, InsyaAllah #KitaPastiMenang,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Petani Beri Pesan Menohok Agar Jangan Mudik : Kalau Saya Sakit Kena Virus, Siapa yang Bertani ?