Find Us On Social Media :

Masih Ada Rasa Kemanusiaan, Begini Reaksi Tak Terduga Tetangga saat Seorang Remaja Pasien Virus Corona di Sulawesi Barat Dijemput Ambulans

By Khaerunisa, Rabu, 1 April 2020 | 17:13 WIB

Pasien corona remaja di Majene

Intisari-Online.com - Banyak kita dengar cerita tentang penolakan yang dilakukan warga terhadap pasien maupun jenazah korban Covid-19, namun hal berbeda terjadi di Sulawesi Barat.

Keluarga yang berduka karena orang tersayangnya harus menjadi korban meninggal Covid-19 tentu merasakan begitu banyak kesedihan.

Kehilangan anggota keluarga, tidak bisa melihatnya untuk terakhir kali, dan tak bisa memakamkannya seperti biasa. Hal itu saja sudah cukup menciptakan banyak kesedihan.

Namun, tak berhenti di situ, ada juga yang harus mendapatkan penolakan dari tetangga atau warga di tempat tinggalnya.

Tak semua warga mau menerima dengan tangan terbuka jika tetangganya terpapar virus corona.

Baca Juga: 10 Jam Menahan Kencing hingga Payudara Perih karena Tunda Pompa ASI, Ini Cerita Menyayat Hati Para Petugas Medis yang Rawat Pasien Covid-19

Bahkan saat meninggal dunia karena suspect virus corona, ada warga yang menolak.

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, ada seorang warga meninggal akibat positif corona saat dikarantina di salah satu rumah sakit swasta sempat tertahan di mobil ambulans selama 24 jam.

Ia ditolak warga dan pihak Krematorium di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Senin (30/3/2020) dini hari.

Jenazah terpaksa disimpan di mobil ambulans yang terparkir di kantor BPBD Kota Tasikmalaya, sembari menunggu koordinasi pelaksanaan kremasi dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat serta pemilik krematorium.