Advertorial

Ilmuwan Inggris Ungkapkan Tanda-tanda Awal Paling Mungkin Seseorang Sudah Terinfeksi Virus Corona, Meskipun Kita Tidak Menyadarinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Memiliki kecepatan dalam penyebaran menyebabkan virus corona kini menyebar ke seluruh dunia.

Lonjakan penularan pun terjadi di beberapa negara, itupun baru yang ketahuan karena rekam jejaknya, sementara masih banyak juga yang belum ketahuan terinfeksi virus ini.

Setiap partikel virus corona memiliki cangkang lipid yang mudah hancur karena sabun maka untuk mencegahnya kita harus rajin mencuci tangan.

Virus ini menyebar melalui batuk orang yang terinfeksi tetesan air yang keluar ke udara inilah yang akan menyebarkan infeksi.

Baca Juga: Penjara Terlalu Penuh, 30.000 Napi Akan Dibebaskan demi Cegah Penyebaran Virus Corona, Negara pun Hemat Rp260 Miliar

Kemudian, setelah dihirup oleh orang sehat dia akan tertular virus ini.

Selain itu, orang yang yang menyentuh tetesan ini juga bisa terinfeksi virus corona.

Sebab itu sebagian orang yang bersin atau batuk sangat dianjurkan untuk selalu menutup mulutnya supaya virus yang keluar tidak menular.

Sementara itu, banyak pula orang yang positif terinfeksi virus corona namun mereka tidak menyadarinya bahkan merasa sehat dan bugar.

Baca Juga: Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Siapa yang Penuhi Kebutuhan Dasar Warga?

Menurut Asia One, jika demikian kita bisa mencari tahunya melalui beberapa tanda yang terjadi pada tubuh kita.

Menurut sebuah studi data oleh ilmuwan di Inggris, cara paling efektif adalah mengetahui apakah kita mulai merasakan indra penciuman dan rasa yang mendadak hilang.

Studi ini dikumpulkan oleh aplikasi pelacak gejala yang dikembangkan ilmuwan Inggris dan hasilnya cukup akurat.

Hampir 60 persen pasien yang kemudian dikonfirmasi dengan Covid-19 dilaporkan kehilangan indra penciuman dan rasa, menurut analisis data peneliti.

Itu dibandingkan dengan 18 persen dari mereka yang hasilnya negatif.

Hasil ini, jauh lebih kuat dalam memprediksi diagnosis Covid-19 daripada gejala umum yang ditimbulkan seperti demam.

Baca Juga: Saat Kasus Corona AS Tertinggi di Dunia, Beginilah Kehidupan Keluarga Donald Trump Setelah Lockdown

Dari 1,5 juta pengguna aplikasi, antara 24 Maret dan 29 Maret, 26% melaporkan satu atau lebih gejala melalui aplikasi.

Dari jumlah tersebut, 1.702 melaporkan diuji untuk Covid-19 dengan 579 hasil posituf dan 1.123 hasil negatif.

Dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan, tim peneliti menggembangkan model matematika untuk mengidentifikasi kombinasi gejala.

Mulai dari kehilangan bau dan rasa hingga demam, batuk terus-menerus, kelelahan, diare, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.

Ini disebut paling akurat dalam mendeteksi virus corona.

Ketika dikombinasikan dengan gejala lain, orang dengan kehilangan bau dan rasa tampaknya tiga kali lebih mungkin tertular Covid-19.

Baca Juga: Ilmuwan Bocorkan Alasan Virus Corona Sampai Menyebar Ke Seluruh Dunia, Ternyata Semua Berawal Dari 'Kecerobohan' China Ini

"Dengan demikian, orang yang memiliki gejala itu dianjurkan untuk mengisolasi diri di rumah setidaknya 7 hari, untuk mengurangi penyebaran penyakit," Kata Tim Spector, seorang Professor King yang memimpin penelitian.

Tim Spector juga menerapkan temuannya kepada lebih dari 400.000 orang yang melaporkan gejala melalui aplikasi yang belum menjalani tes Covid-19.

Dia menemukan hampir 13 persen dari mereka kemungkinan terinfeksi virus corona.

Artikel Terkait