Penulis
Intisari-Online.com – Wabah virus corona yang melanda dunia saat ini menyasar siapa saja.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan orang yang sudah lanjut usia adalah yang rentan terhadap virus tersebut.
Meski jumlah anak-anak yang menjadi korban virus corona jauh lebih sedikit, tetap saja kelompok usia ini menjadi kelompok yang paling rentan.
Lalu, bagaimana caranya mencegah anak-anak terpapar virus corona?
Melansir CNN, berikut 10 panduan dari para ahli bagi para orangtua untuk mencegah anak dari infeksi virus corona:
1. Menjelaskan soal virus corona
Seringkali pembicaraan mengenai virus corona tak pernah melibatkan anak-anak, meski mereka sebenarnya juga telah mendengarkan hal itu.
Seorang dokter anak dan anggota American Academy of Pediatrics Council tentang Dosaster Preparadness David Schonfeld menyarankan agar orangtua mulai mengajak berbicara anak soal hal virus corona ini.
"Anak-anak dapat salah dalam mengartikan sesuatu, mereka dapat membuat generalisasi berlebihan dan percaya informasi yang salah," kata David.
Menurut dia, orangtua tidak dapat mengandalkan anak-anak untuk mengemukakan topik-topik yang sulit, seperti virus corona ini.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menjadi sumber informasi dan memberitahu mereka bahwa virus corona bisa menginfeksi anak-anak.
2. Ajukan pertanyaan
David mengatakan, setiap orangtua pasti ingin meyakinkan anak-anak mereka.
Namun, hal itu tak bisa didapatkan jika orangtua tidak tahu apa yang dikhawatirkan anak-anak.
Untuk itu, beberapa pertanyaan berikut bisa diajukan untuk mengetahui kekhawatiran mereka sekaligus membuka percakapan:
Ada banyak pembicaraan tentang virus corona, katakan apa yang sudah kamu dengar tentang itu
- Apa pendapatmu tentang virus corona?
- Bagaimana perasaanmu?
- Pertanyaan apa yang kamu punya?
Psikolog dan profesor di Duke University Robin Gurwitch mengatakan, mengajukan pertanyaan bisa memberitahu orangtua dari mana informasi yang didapatkan anak-anak itu berasal.
"Ini memungkinkan kita untuk memperbaiki informasi yang salah, mengklarifikasi dan tahu di mana kita akan masuk ke percakapan," kata dia.
3. Jaga agar informasi tetap sederhana
Menurut David, hal yang perlu dilakukan orangtua di tengah banyaknya informasi adalah menyaring informasi yang relevan dan memberitahu anak mana informasi yang bisa diserap.
Dengan kata lain, saat sedang berbicara dengan anak, tahan keinginan untuk memborbardir mereka dengan setiap informasi.
David juga menyarankan agar percakapan itu tetap produktif dan positif.
4. Validasi kekhawatiran mereka
Gurwitch menyebutkan, penting bagi orangtua untuk membuktikan kekhawatiran anak-anak dan memberitahu mereka bahwa apa yang mereka perkirakan itu nyata.
Mengenali perasaan-perasaan ini dapat memberi anak-anak izin untuk mengatasi kesusahan mereka.
"Ada kecenderungan untuk memberitahu anak bahwa mereka tak perlu khawatir. Namun, kita harus berhenti berbicara tentang hal itu dan lebih mendorong mereka untuk mengeksplorasi perasaan mereka," kata dia.
5. Struktur waktu di rumah
Menjalani hari-hari belajar di rumah harus dipahami menciptakan situasi yang juga bisa membuat anak stres.
Orangtua yang bekerja tidak dapat terus-menerus menghibur anak kecil.
Sayangnya, kebanyakan anak kecil tidak memahami batasan-batasan itu. Gurwitch pun merekomendasikan untuk pengaturan timer.
"Atur timer dengan anak, sehingga mereka tahu ada rencana dan sarankan kegiatan yang harus mereka lakukaan saat Anda menyelesaikan pekerjaan rumah. Ketika penghitung waktu berbunyi, komitlah untuk beberapa menit permainan tanpa gangguan," kata dia.
6. Beritahu mereka apa yang harus dilakukan agar tetap aman
Jika orang dewasa merasa frustrasi karena tidak bisa keluar bersama teman-temannya, anak-anak pun juga mungkin memiliki perasaan demikian.
"Katakan pada mereka 'Ya, mungkin teman-temanmu bisa keluar, tapi ini yang kami minta kamu lakukan untuk keluarga'" kata Gurwitch.
Pendekatan ini juga bisa dilakukan terhadap anak muda yang mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi.
Namun, ketika situasi virus corona terus berubah, orang tua mungkin perlu menakuti anak.
Kejujuran selalu merupakan kebijakan terbaik, tetapi ada cara untuk melakukannya yang tidak akan membuat mereka merasa tidak perlu stres.
7. Usahakan mereka membuat pilihan yang sehat
Setelah memberitahu anak apa yang dilakukan untuk menjaga mereka tetap aman, inilah saatnya untuk memberi mereka kesempatan untuk menjaga keselamatan mereka sendiri.
"Tidak ada yang suka merasa tidak berdaya, dan satu hal yang dapat dipelajari anak-anak sejak usia sangat muda adalah kesehatan mereka adalah kesehatan mereka," kata David.
David menyarankan agar orangtua merancang rutinitas anak agar mencuci tangan sendiri atau mendorong mereka untuk bertanya tentang alasan mengapa langkah keamanan tertentu diterapkan dan bagaimana hal itu bisa menjadi bagian dari kebiasaan mereka sendiri.
"Selalu ada beberapa keputusan yang dapat dibuat seorang anak yang dapat memberi mereka rasa kontrol parsial," katanya.
8. Terus menambah informasi
Semua ini akan jauh lebih mudah jika orang dewasa tahu persis apa yang sedang terjadi dan apa yang diharapkan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar tetap mendapatkan informasi yang baik sehingga anak merasa nyaman memercayai Anda.
"Untuk menghindari berbagi desas-desus atau informasi sensasional, adalah ide bagus untuk pergi ke sumber informasi yang paling konsisten, seperti otoritas kesehatan negara," kata David.
Jika Anda khawatir, cobalah untuk tetap tenang di sekitar anak-anak Anda. Jika tidak, anak akan melihat Anda meminta mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda patuhi sendiri.
9. Vaksinasi
Pastikan anak-anak mendapatkan semua vaksinasi mereka dan lindungi mereka dari penyakit seperti campak dan flu.
Ini membantu menjaga anak agar tak perlu pergi ke dokter atau rumah sakit, yaitu tempat bersarangnya kuman lain, termasuk virus corona.
Anak-anak yang mengalami infeksi lain mungkin akan menghadapi situasi lebih sulit jika mereka terpapar virus corona.
10. Tindak lanjut
Jika situasi terus berubah, mungkin ada informasi baru yang ingin dibagikan kepada anak atau anak mungkin memiliki pertanyaan baru.
"Kita harus memeriksa kembali ketika informasi baru muncul. Mampu melakukan percakapan yang sulit tentang virus corona akan membuat orang tua tahu cara anak-anak mengetahui bahwa mereka dapat mendatangi orang tua mereka dengan topik-topik yang sulit," kata Gurwitch.
"Ketika anak-anak tahu bahwa kami bersedia membicarakan sesuatu yang sulit, mereka akan berbicara kepada kami tentang sesuatu yang sulit," lanjut dia. Ahmad Naufal Dzulfaroh
Itulah mengapa sangat penting untuk membangun kepercayaan dan keterbukaan sejak dini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Panduan untuk Orangtua Cegah Anak dari Virus Corona"