Advertorial

Dokter Top UI Menyerukan Agar Jokowi Segera Lakukan Lockdown: 'Msih Terlihat Kepadatan di Beberapa Sarana Transportasi Publik'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) memberikan imbauan penting terhadap pemerintahan Joko Widodo terkait penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Jokowi yang didapat KONTAN, FK UI menilai pemerintah harus segera melakukan local lockdown atau karantina wilayah secara selektif.

"Opsi lockdown lokal atau karantina wilayah secara selektif perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah Indonesia."

"Hal itu karena melihat upaya social distancing atau pembatasan sosial berskala besar belum secara konsisten diterapkan di masyarakat."

Baca Juga: Menurut Penelitian Virus Corona Paling Menular Hanya di Minggu Pertama Gejala, Kok Bisa? Ini Penjelasannya!

"Masih terlihat kepadatan di beberapa sarana transportasi publik."

"Sebagian tempat wisata tetap dikunjungi, sebagian perkantoran, tempat makan, taman terbuka, dan pusat perbelanjaan tetap beraktivitas," demikian alasan yang dikemukakan Dewan Guru Besar FK UI.

Baca Juga: Diyakini Sebagai Pasien Nol, Orang Pertama di Dunia yang Terinfeksi Covid-19, Wanita Ini Mengaku Terinfeksi Corona dari Tempat Tak Terduga Ini

Menurut imbauan tersebut, situasi penyebaran virus corona di Indonesia bisa menjadi lebih buruk dan tidak terhindarkan dengan adanya arus mudik pada bulan Ramadan.

"Itu sebabnya, melandaikan kurva dan memperlambat proses penularan Covid-19 merupakan hal yang paling krusial."

"Karena sistem kesehatan kita saat ini belum mampu menerima beban kasus infeksi Covid-19 yang masif," papar FK UI.

Baca Juga: Ada Satu Warganya Meninggal Setiap 8 Menit, Itu yang Terjadi Ketika Inggris Mengalami Lonjakan Terbesar Korban Covid-19 dalam 24 Jam

Ada beberapa alasan utama yang membuat opsi lockdown menjadi penting dilakukan.

Pertama, Indonesia saat ini berada pada rangking lima di dunia untuk kasus kasus dengan kematian tertinggi (case fatality rate/CFR), dengan kisaran 8%-10%.

Baca Juga: Jangan Salah! Nyatanya Sabun Antiseptik Tak Terbukti Lebih Ampuh Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli!

Bahkan diprediksi, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini adalah 1.300 kasus.

Kedua, lockdown atau karantina wilayah dapat memutuskan rantai penularan infeksi baik di dalam maupun diluar wilayah.

Baca Juga: Donasi dari Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation Tiba di Jakarta untuk Dukung Penanganan Covid-19: 2 Juta Masker hingga 20.000 Baju Pelindung

Karantina wilayah disarankan dilakukan selama minimal 14 hari, di provinsi-provinsi yang menjadi episentrum (zona merah) penyebaran COVID-19 atau daerah lain dengan berbagai pertimbangan.

Baca Juga: Kembali ke Alam Tak Hanya Bantu Turunkan Berat Badan Ubi Ungu Juga Bisa Tangkal Corona, Mau Coba?

Ketiga, karantina wilayah akan memudahkan negara untuk menghitung kebutuhan sumber daya dalam penanganan di rumah sakit baik sumber daya manusia, alat pelindung diri/APD, hingga fasilitas RS.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Dokter top UI menyerukan agar Jokowi segera lakukan lockdown"

Artikel Terkait