Find Us On Social Media :

Sudah Lockdown, Tapi Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Italia Lebih Tinggi dari China, Ada 793 Kematian dalam 1 Hari, Apa Penyebabnya?

By Mentari DP, Senin, 23 Maret 2020 | 09:15 WIB

Virus corona di Italia.

Pada hari di mana ketika korban pertama di Italia, Adriano Trevisan meninggal dunia i sebuah rumah sakit di Schiavonia, situasi di Italia masih normal seperti biasanya.

Saat itu, kafe-kafe dan bar penuh sesak, tempat-tempat wisata ramai pengunjung, dan kehidupan politik masih sedramatis biasanya.

Seria A tetap berjalan. Di hari itu, Napoli mengalahkan Brescia.

Sementara itu di Milan, Versace menyajikan koleksi gender campuran di Fashion Week.

Kemudian di Roma, lalu lintas masih macet, dan para turis masih melempar koin di Trevi Fountain.

Bahkan warga di selatan Italia, daerah yang lebih miskin dan sistem kesehatan yang lemah, masih terus bersosialisasi dengan tetangga, menikmati barbecue, atau keluar setiap hari untuk membeli makan atau rokok, sambil mengeluh "terkurung" oleh aturan karantina.

Ketika pengumuman lockdown diberlakukan dan anggota militer turun tangan, barulah warga mulai tinggal di rumah untuk karantina.

Masalahnya saat itu, kondisi sudah hampir berada mencapai titik puncak.

Baca Juga: Sebelum Dinyatakan Positif Virus Corona, Andrea Dian Didiagnosis Demam Berdarah: Ini Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Virus Corona