Makanan tinggi lemak jenuh termasuk daging sapi berlemak, babi, makanan yang digoreng, serta produk susu berlemak tinggi, seperti susu, mentega, dan keju yang terbuat dari lemak tinggi.
Lemak trans, yang juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, bisa sulit untuk dihitung.
Pemakan yang jeli dapat melihat label nutrisi untuk melihat berapa banyak lemak trans dalam diet mereka.
Kolesterol tinggi juga sebagian disebabkan oleh genetika. Misalnya, hiperkolesterolemia familial, kelainan genetik, terjadi ketika tubuh tidak mampu menghilangkan kolesterol LDL dari darah, menurut NIH.
Usia dan jenis kelamin juga merupakan faktor risiko.
Wanita umumnya memiliki kadar LDL yang lebih rendah daripada pria sebelum menopause, tetapi setelah menopause, kadar kolesterol wanita cenderung meningkat, menurut American Heart Association.