Advertorial

Membatalkan Acara Pertemuan dan Lakukan 'Social Distancing' Dapat Memperlambat Pandemi Virus Corona dan Selamatkan Orang Tersayang, Yuk Kompak!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi.

Sebagai tanggapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah salah satunya dengan social distancing.

Langkah ini tidak hanya sangat penting dalam memerangi wabah virus corona, namun juga dapat menyelamatkan nyawa.

Meratakan Kurva

Ketika pandemi ini terus menyebar, semua orang dari pemerintah hingga perorangan khawatir tentang bagaimana hal itu akan terkendali.

Baca Juga: Warga Rasakan Gelagat Aneh hingga Korban Tinggalkan Wasiat, Ini Fakta-fakta Pria Surabaya yang Tewas Tersambar Kereta Api dan Diduga Bunuh Diri

Untungnya, hingga saat ini, virus tersebut memiliki tingkat kematian yang relatif rendah.

Orang dewasa dan anak-anak yang sehat tampaknya hanya mengalami gejala mirip flu ringan.

Di sisi lain, orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi seperti diabetes atau sistem kekebalan tubuh yang rentan lebih cenderung mengalami gejala yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Dulu Sesumbar Pergi Ke Diskotik Ingin Sebarkan Virus Corona, Sekarang Beginilah Nasib Tragis Pria Penyebar Virus Corona Tersebut

Kecepatan perkembangan pandemi coronavirus akan memainkan peran besar dalam menentukan seberapa parah konsekuensinya.

Jika wabah penyakit yang bergerak lebih lambat maka rumah sakit tak akan kewalahan merawat pasien, dengan demikian hasil baik untuk semua orang.

Beberapa langkah yang saat ini berlaku yakni seperti membatalkan acara yang melibatkan pertemuan massal, melakukan isolasi mandiri, dan menjauh dari kerumunan.

Carl Bergstrom, ahli biologi Universitas Washington, mengatakan, "Bahkan jika Anda tidak mengurangi total kasus, memperlambat laju epidemi bisa menjadi sangat penting."

Baca Juga: China Memang Tidak Lagi Melaporkan Kasus Baru Pasien Positif COVID-19 Melalui Penularan Lokal, Tetapi Para Ahli Memperingatkan 'Hantaman Corona' Gelombang Kedua

Melawan COVID-19

Meskipun COVID-19 tidak mematikan seperti epidemi lain seperti Ebola, itu harus diperlakukan dengan keseriusan yang sama.

Langkah-langkah yang diberlakukan untuk meminimalkan kontak sosial dalam beberapa hari dan minggu mendatang tidak dirancang untuk mencegah semua orang terkena virus baru.

Namun untuk memperlambatnya.

Baca Juga: Konon Ada yang Pernah Menjadi Tempat Pembantaian, Inilah 5 Stasiun Kereta Api Paling Seram di Dunia, Ingin Berkunjung ke Sana?

Yakni untuk menjaga anggota yang paling rentan dari populasi kita aman.

Juga agar dapat memastikan bahwa rumah sakit tidak kewalahan oleh lonjakan kasus baru yang melebihi kapasitas untuk dirawat.

Mencegah Membludaknya Pasien

Meskipun social distancing membantu menjaga banyak orang terbebas dari corona, itu bukan metode yang sempurna. Namun hal ini membantu mengurangi masuknya pasien yang sangat banyak pada ekosistem perawatan kesehatan yang sudah tegang.

Baca Juga: Pernyataan Imam Besar Masjid Istiqlal: Umat Muslim Tidak Usah Beribadah Berjamaah Hindari Penularan Virus Corona, Termasuk Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya

Bahkan tanpa pasien-pasien itu, ICU sudah sering kali dipenuhi dengan mereka yang terserang influenza, trauma, dan kondisi yang mengancam jiwa lainnya.

Pentingnya Kekompakan

Melewati epidemi virus korona baru tidak akan terjadi dalam semalam.

Juga tidak akan terjadi tanpa upaya gabungan dari setiap orang.

Baca Juga: Akhirnya Kepolisian China Minta Maaf di 'Depan Kubur' Dr Li Wenliang, Dokter Pertama yang Peringatkan Wabah Corona Tapi Justru Dicap Melanggar Hukum, Begini Reaksi Warganet

Sederhananya, langkah-langkah jarak sosial hanya akan bekerja jika semua orang melakukan hal yang sama.

Ketika sekolah dan universitas yang tak terhitung jumlahnya beralih ke pembelajaran online atau memperpanjang waktu libur mereka, siswa tidak boleh melihatnya sebagai waktu untuk liburan, melainkan sebagai waktu untuk tinggal di rumah.

Demikian juga bagi mereka yang work from home harus sebisa mungkin tidak meninggalkan rumah.

Sayangnya, banyak yang masih muda dan relatif sehat dengan cepat mengabaikan COVID-19 sebagai penyakit yang hanya membunuh orang tua dan orang sakit.

Baca Juga: Bau Busuk Menyeruak Saat Buntalan Plastik Dilarikan ke Mobil, Seorang Gadis Usia 1 Tahun 'Kelaparan Sampai Meninggal' di Kota yang Dikarantina Karena Virus Corona

Tentu saja, orang-orang itu adalah teman, tetangga, dan keluarga.

Sementara mayoritas orang mungkin tidak terancam serius oleh coronavirus, itu adalah tanggung jawab semua orang untuk masuk dan melindungi kehidupan mereka.

Dengan tinggal di rumah ketika merasa sakit, mencuci tangan, dan menghindari pertemuan sosial yang besar, Anda dapat melakukan bagian Anda!

Baca Juga: Biasanya Dimusnahkan, Kini Bupati Banyumas Ungkap Rencana Gunakan Minuman Keras Tradisional sebagai Bahan Baku Hand Sanitizer

Artikel Terkait