Polisi Beijing tidak segera berikan respon cepat terkait permintaan yang masuk melalui telepon dan faks untuk berkomentar pada Minggu 15/3/2020 kemarin.
Sementara Kantor informasi dewan negara China tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui faks.
Sebuah esai yang dibagikan Ren ke orang-orang yang ia kenal baik di minggu-minggu terakhir dengan sengaja mengolok-olok pidato yang dibuat Xi Jinping pada tanggal 23 Februari.
Media pemerintah menyebut pidato tersebut disampaikan lewat teleconference ke anggota resmi partai sejumlah 170 ribu di seluruh penjuru negara.
Esainya kemudian dibagikan secara online oleh yang lain.
Dalam esai tersebut, Ren tidak menyebut nama Xi Jinping, dan katakan setelah mempelajari pidato tersebut ia "melihat bukan kaisar berdiri memamerkan 'baju barunya', tetapi seorang badut terlucuti sampai telanjang yang bersikeras dalam melanjutkan menjadi kaisar," menurut versi yang diposting oleh China Digital Times.
Ia juga sebutkan pidato itu beberkan "krisis pemerintahan" dalam partai, dan kurangnya kebebasan media dan pers.
Pidato tersebut juga disebutnya mencegah wabah tersebut tertangani lebih cepat dan hanya memperburuk situasi.