"Akan membantu untuk perkenalkan golongan darah ABO ke pasien dan petugas medis sebagai bagian rutin dalam manajemen dari Sars-CoV-2 dan infeksi virus Corona lainnya.
"Hal ini untuk jelaskan pilihan manajemen dan paparan risiko yang diterima oleh orang-orang," jelas Wang.
Karena penelitian tersebut masih baru, penelitinya sendiri menyebut akan ada risiko jika hasil penelitian segera digunakan tanpa direview terlebih dahulu.
Sementara itu Gao Yingdai, peneliti di Laboratorium Negara Experimental Haematology di Tianjin yang tidak terlibat dalam tim penelitian, mengatakan penelitian bisa ditingkatkan dengan menambah jumlah sampel lebih banyak.
Angka 2000 pasien memang sudah besar, tetapi dibandingkan dengan pasien di seluruh dunia yang capai 180 ribu, tentunya angka 2000 terlihat kecil.
Gao juga menyebut kurangnya hasil penelitian tersebut antara lain tidak berikan penjelasan lebih terkait fenomena tersebut.
Belum ada penjelasan interaksi molekuler antara virus dengan tipe golongan darah yang berbeda-beda.
Golongan darah ditentukan oleh antigen, bahan di permukaan sel darah merah yang dapat memicu respon imun.