Intisari-Online.com - Senin (16/3/2020), uji coba pertama vaksin virus corona pada manusia dilakukan di Amerika Serikat (AS).
Sekelompok sukarelawan yang berisi 45 orang mendapat suntikan vaksin ini di fasilitas penelitian Kaiser Permanente, Seattle.
Dilansir dari BBC, vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.
Meski begitu, para ahli mengatakan, masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan apakah vaksin ini akan bekerja, baik dalam penelitian maupun orang lain.
Sementara itu, Berlin berusaha menghentikan Washington atas upayanya dalam membujuk sebuah perusahaan Jerman yang melakukan penelitian vaksin virus corona untuk memindahkan penelitiannya ke Amerika Serikat.
Melansir Reuters, hal ini sempat membuat politisi Jerman berang dan bersikeras bahwa tidak ada negara yang seharusnya memonopoli vaksin di masa depan.
Sumber pemerintah Jerman mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu bahwa pemerintah AS sedang mencari cara untuk mendapatkan akses ke vaksin potensial yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Jerman, CureVac.
Sebelumnya, surat kabar Welt am Sonntag Jerman melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menawarkan dana untuk memikat CureVac ke Amerika Serikat, dan pemerintah Jerman membuat penawaran balasan untuk menggoda mereka untuk tetap tinggal.
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR