Jualan Gorengan di Gerobak Ditinggal Ibadah, Pencuri Datang Mengambil Uang 45 Ribu, Padahal Untung Mbah Hawati Cuma Rp 200

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Saat Mbah Hawati shalat, seorang pria berkaus biru bercelana panjang gelap terekam menghampiri gerobak yang terparkir di halaman masjid.

Intisari-Online.com - Mbah Hawati cuma bisa mengikhlaskan uang Rp 45 ribu hasil jualan gorengannya yang dicuri maling.

Awalnya, sebuah video menunjukkan seorang pria santai mengambil uang Rp 45.000 dari gerobak gorengan milik Mbah Hawati (65) viral di media sosial.

Padahal, sekali berdagang, Mbah Hawati hanya mengambil untung Rp 200 perak per item.

Peristiwa tersebut terjadi di depan Masjid Haqul Yakin di kawasan Dinoyo, Surabaya pada Selasa (10/3/2020).

Baca Juga: Dibocorkan Lembaga Asal Swedia, Ini Daftar Belanja Mesin Perang TNI Tahun 2019, 80 Jet Tempur Canggih dari Korea Selatan Hingga Israel Ikutan Ekspor Senjata ke Indonesia

Saat Mbah Hawati shalat Dhuhur di masjid, seorang pria berkaus biru bercelana panjang gelap terekam menghampiri gerobak yang terparkir di halaman masjid.

Semenjak kejadian tersebut, Mbah Hawati memilih tak berdagang.

"Capek saya. Kalau kemalingannya sudah saya ikhlaskan," ucap Mbah Hawati di rumahnya pada Kamis (12/3/2020), dilansir dari suryamalang.com.

Saat tahu uangnya hilang, Mbah Hawati berterus terang kepada peyuplai barang dagangannya karena tak bisa membayar barang.

Baca Juga: Menjadi Tempat Paling 'Haram' di China Karena Dutuduh Pusat Penyebaran Virus Corona, Satu Keluarga Ini Diam-diam Malah Tinggal di Pasar Hewan Liar Wuhan, Saat Diperiksa Kesehatannya Hasilnya Mengejutkan

Oleh penyuplai, Mbah Hawati diminta tak perlu mengganti barang yang telah dijual.

"Saya gak dibolehin ganti. Mereka ikhlas saya pun juga ikhlas," jelas Mbah Hawati.

Untung Rp 200 per item

Sehari-hari Mbah Hawati berdagang gorengan, kerupuk, sate usus, dan buah-buahan dengan gerobaknya.

Baca Juga: Su-35 dari Rusia Terancam Batal Dibeli, Amerika Serikat Harus Tawarkan Jet Tempur Mematikan Sebagai Gantinya untuk Diakuisisi Indonesia

Dari dagangannya, Mbah Hawati hanya mengambi keuntungan Rp 200 per item.

Nenek asal Madura itu bercerita ia ke Surabaya bersama suaminya setelah menikah.

Namun ia mengaku lupa tahun pertama kali datang di Surabaya.

"Tahun berapanya saya lupa. Pokoknya pas itu awal nikah sama suami, saya langsung dibawa ke Surabaya," kata Mbah Hawati.

Baca Juga: Tak Tersentuh Corona, 7 Desa Tersembunyi Ini Benar-benar Luar Biasa, Termasuk yang Berada di Tengah Kawah Gunung Berapi

Saat pertama kali datang, Mbah Hawati berjualan dawet dengan cara menyunggi daganganya di atas kepala.

"Itu saya jualan es dawet," ucap Mbah Hawati.

Sang suami tercinta meninggal pada tahun 2005. Lima tahun kemudian, Mbah Hawati berdagang menggunakan gerobak agar dapat berkeliling kampung lebih jauh.

"Ya Alhamdulillah muternya saya bisa lebih jauh sekarang," jelas Mbah Hawati. (Kompas.com/*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Maling Curi Rp 45.000 di Gerobak Gorengan, Mbah Hawati Mengaku Ikhlas"

Rekaman CCTV Aksi Pencurian di Rumah Mewah di Penjaringan Viral, Maling Bingung Cari Jalan Keluar

Viral aksi pencurian di rumah mewah di Penjaringan, Jakarta Utara terekam CCTV, pencuri berlarian di dalam rumah kebingungan cari jalan keluar.

Baca Juga: Upaya Indonesia Dinilai Masih Kurang Maksimal, Begini 8 Rekomendasi WHO untuk Pemerintah Indonesia Hadapi Covid-19, Salah Satunya Liburkan Sekolah

Aksi seorang pencuri berinisial WAP (18) terekam kamera CCTV di sebuah rumah di Penjaringan Jakarta Utara.

Lucunya, dalam aksi pencurian tersebut, maling itu tampak bingung mencari jalan keluar dari rumah yang besar hingga berlarian mondar-mandir.

Tentu saja, pemilik rumah segera mengetahui adanya aksi pencurian dan lekas mengejar pelaku.

Rekaman CCTV itu di unggah oleh akun @warung_jurnalis.

Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa awalnya pencuri itu bisa masuk ke dalam rumah itu dan mengambil sebuah ponsel.

Namun, setelah mengantongi ponsel tersebut ia tidak bisa keluar dari rumah hingga berlari ke sana ke mari mencari jalan keluar.

Baca Juga: Alami Flu, Batuk dan Demam, Kapan Harus Lakukan Tes Infeksi Virus Corona? Simak Selengkapnya

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengkonfirmasi hal tersebut.

Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (17/8/2019) silam.

"Sekira pukul 04.00 WIB pelaku yang bekerja sebagai tukang bangunan naik ke lantai 3 (bangunan) langsung lompat ke rumah sebelahnya. Kemudian pelaku masuk ke dalam rumah tersebut melalui pintu yang ada di lantai 3," kata Mustakim saat dikonfirmasi Kompas.com Selasa (10/9/2019).

Setelah masuk, pelaku yang berinisial WAP (18) itu kemudian memasuki sebuah kamar yang ada di lantai 2 rumah tersebut.

Di kamar itu WAP melihat korbannya tengah tidur dengan headset terpasang ditelinga.

Headset itu tersambung dengan ponsel yang menjadi sasaran pelaku.

Saat berusaha mengambil ponsel tersebut, korban bernama Selamat Samin (57) terbangun dan meneriaki pelaku hingga ia berusaha melarikan diri.

"Pelaku sempat bingung mencari pintu keluar dan akhirnya kembali ke lantai 3 lalu lompat ke proyek tempat bekerja," ujar Mustakim.

Baca Juga: Suami di Surabaya Tega Jual Istrinya, Ikut Melihat saat Hidung Belang Dilayani Meski Awalnya Mengaku Sakit Hati, Patok Tarif Jutaan

Korban kemudian melaporkan hal tersebut ke sekuriti komplek dengan membawa rekaman CCTV sebagai bukti.

Laporan itu kemudian diteruskan ke kepolisian hingga akhirnya WAP ditangkap keesokan harinya.

"Pelaku berikut barang bukti di bawa ke Polsek Metro Penjaringan guna penyidikan lebih lanjut," ujar Mustakim. (Kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari)

Baca Juga: Dibanding Covid-19 yang Lemah dan Bisa Mati dalam 14 Hari, Peneliti Virus Sebut Penyakit yang Perlu Pengobatan Lama Ini Lebih Berbahaya

Artikel Terkait