Penulis
Intisari-Online.com - Tragedi meledaknya truk tinja milik jasa sedot wc terjadi di Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (8/3/2020) sore.
Untungnya, kejadian mengejutkan itu tidak memakan korban jiwa, namun membuat sejumlah rumah di RT 04, RW 08 setempat terkena semburan kotoran.
Melansir Kompas.com, Lurah Munjul, Sumarjono, mengatakan, ledakan terjadi sekitar radius 100 meter dari rumah warga.
Ia juga menjelaskan jika kotoran yang menyembur merupakan sisa-sisa dari tinja yang sudah dibuang oleh petugas jasa sedot wc.
"Kan kalau air tinja sisa-sisa masih mengandung gas, sisa itu yang meledak.
"Radius sekitar 100 meter (dari rumah warga), sebatas dinding yang menempel. Tidak sampai ratusan (rumah), beberapa rumah, ada lima," terangnya.
Sumarjono pun menerangkan kronologi tragedi meledaknya truk tinja itu.
Katanya, sebelum meledak, truk baru saja keliling untuk menjalankan jasa sedot limbah.
Selesai berkeliling, truk itu pun parkir di sebuah gudang yang berada di permukiman warga RT 04.
Di sanalah truk tinja meledak hingga mengejutkan warga sekitar.
"Dia habis muter-muter, sisa-sisa (limbah di dalam tanki) dibuka (petugas) lalu meledak.
"Sisa (limbah) sudah dibuang tapi meledak," kata Sumarjono.
Baca Juga: Suka Naik Ojek Online? Catat, Tarif Ojek Online di Jabodetabek Resmi Naik, Ini Rinciannya
Menurut Sumarjono, warga setempat mengeluhkan kejadian tersebut. Selain karena mengotori beberapa rumah, bau sisa kotoran pun menimbulkan bau tidak sedap.
Sumarjono mengatakan bahwa pihak kelurahan sudah menawarkan bantuan kepada perusahaan jasa sedot wc swasta yang memiliki truk tersebut untuk membersihkan sisa kotoran yang berceceran.
"Saya tawarkan (bantuan) tidak mau, sudah saya tawarkan. Saya sudah cek dan tidak bau," ujarnya.
Meski belum disebutkan seperti apa penyebab pasti meledaknya truk tinja di Cipayung, Jakarta Timur, yang baru saja terjadi, namun diduga hal itu terjadi dipicu oleh gas yang terkandung dalam kotoran.
Sumarjono menduga ledakan terjadi karena sisa-sisa gas, mungkin akan mengingatkan kita pada peristiwa serupa juga pernah terjadi di Cakung, Jakarta Timur, pada 4 November 2011 lalu.
Meski sedikit berbeda, yaitu peristiwa di Cakung yang meledak adalah septic tank atau lubang penampung tinja, bukan truk pengangkutnya.
Namun, atas peristiwa ledakan septic tank di Cakung, para ahli pun mengaitkannya dengan adanya gas yang menumpuk di septic tank.
Saat itu, supir truk tinja mengambil koran dan membakarnya kemudian memasukan koran yang terbakar ke dalam septic tank.
Setelah itu, septic tank pun meledak hingga menyebabkan seorang petugas sedot wc tewas.
Baca Juga: Kasus Seorang Anak Punk Dikeroyok dan Dibakar: Ini Hukum Pidana Bagi Pelaku Main Hakim Sendiri
Ledakan yang terjadi berkaitan dengan tinja atau kotoran seperti kedua peristiwa mengejutkan di atas memang bisa terjadi kepada siapa saja jika tidak berhati-hati.
Mengutip Kompas.com, proses pembusukan tinja yang menumpuk bisa menghasilkan gas dan menyebabkan ledakan di dalam septic tank.
Seorang ahli kimia dari Universitas Indonesia, Budiawan, mengatakan, untuk mencegah terjadinya ledakan, setiap septic tank harus memiliki saluran atau pipa gas pembuang yang baik dan terbuka untuk menyalurkan gas ke luar.
Sementara itu, mengutip Tribunnews.com, Peneliti dari Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Dr Neni Sintawardani, mengatakan, proses pembusukan atau fermentasi bahan organik atau tinja tanpa adanya oksigen bisa menghasilkan gas.
Diantaranya yang jumlahnya terbanyak adalah gas metana.
Gas metana sendiri merupakan gas yang mudah terbakar sehingga bisa menyebabkan ledakan.
Senada dengan Budiawan, Neni menuturkan bahwa secara umum septic tank harus memiliki saluran atau cerobong gas.
Bahkan, menurutnya septic tank bisa saja meledak meski tanpa adanya api jika gas terus menumpuk.