Apel digelar sekitar pukul 13.00, sebelum jelang pukul 14, semua peserta susur sungai terdiri siswa-siswi kelas 7 dan 8 long march ke wisata outbond Lembah Sempor.
Saat apel itulah, Abi memberanikan diri bertanya sekaligus upaya mengingatkan guru pembina terkait cuaca yang mencemaskan.
“Saat itu mendung gelap, geludug (petir) tak henti-henti terdengar di utara (lereng Merapi). Saya tanya, Pak, cuaca begini apa tetep mau diteruskan?” ungkap Abi.
“Dia menjawab, cuaca begini biasa, lanjut,” katanya mengutip guru pembina yang juga guru olah raga di sekolahnya.
Abi belum puas ke satu guru pembina, ia bertanya ke pembina kedua. "Dibilang, nanti lihat situasi di sungai,” lanjut Abi.
Ia tak kuasa menolak. Sesudah apel, semua peserta dibariskan per regu, lalu berangkat long march jalan kaki sekitar 3 kilometer, dari sekolah menuju Lembah Sempor.
“Di perjalanan hujan lebat mengguyur. Kita semua basah kuyup. Tapi perjalanan terus dilanjutkan. Guru pembina naik motor mengawal,” ungkapnya.
Abi tak lagi melihat guru pembina yang juga guru olah raga SMPN 1 Turi. Saat apel di halaman sekolah, sang guru pembina ini ada, menenteng pengeras suara.